Beijing: China Absen di Konferensi Internasional Swiss Bukan Berarti Tak Dukung Perdamaian Ukraina
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 04 Juni 2024 00:11 WIB
Terkait dengan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di dalam Shangri-La Dialog di Singapura yang menyebut ia tidak dapat bertemu dengan delegasi China di konferensi tersebut dan kecewa karena Beijing tidak menghadiri pertemuan puncak tersebut, Mao Ning mengatakan, China masih menjaga komunikasi dengan Ukraina sejak krisis terjadi.
"China masih menjadi mitra dagang terbesar Ukraina. Kedutaan besar kami di Ukraina tetap berfungsi normal. China menghargai kemitraan strategis dengan Ukraina," jelas Mao Ning.
Mao Ning pun menegaskan, diplomat China tidak berupaya untuk menekan diplomat dari negara manapun terkait perundingan tersebut.
Baca Juga: Sekjen NATO Jens Stoltenberg: China Perkeruh Perang di Eropa dengan Dukung Rusia Menyerang Ukraina
"Posisi kami tidak menargetkan pihak mana pun dan tentu saja tidak pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Swiss tersebut. Hegemonisme dan politik kekuasaan bukanlah gaya diplomasi China, tidak ada istilah China yang menekan negara lain," tegas Mao Ning.
Mao Ning pun mengklaim, China tidak menyediakan senjata kepada pihak-pihak yang berkonflik dan secara ketat mengontrol ekspor barang-barang yang dapat digunakan untuk tujuan lain.
"Perdagangan kami dengan Rusia berjalan normal dan dilakukan secara terbuka. Hal ini konsisten dengan peraturan WTO dan prinsip pasar terbuka. Saya mencatat ada statistik yang menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen impor komponen senjata dan barang penggunaan ganda Rusia berasal dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Presiden Zelensky sendiri juga menyebutkan hal ini dalam sambutannya," ungkap Mao Ning.
Baca Juga: CNN: Tentara Ukraina Keluhkan Kemampuan Tank M1 Abrams AS di Medan Tempur Melawan Rusia
Presiden Ukraina Zelensky menyebut sudah ada 106 negara dan organisasi internasional mengonfirmasi partisipasi mereka pada konferensi di Swiss mengenai Ukraina. Namun, ia masih menunggu konfirmasi kehadiran Presiden Amerika Serikat Joe Biden atau apakah Biden akan diwakili dalam KTT tersebut oleh pejabat lainnya.
AS mengizinkan Kiev menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS untuk menembak melintasi perbatasan Rusia di wilayah Kharkiv.
Selain itu Kongres AS pada April 2024 menyetujui paket bantuan senilai 61 miliar dolar AS sehingga dapat menambah pasokan senjata Ukraina.
Hingga saat ini dua tahun telah berlalu setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Sekitar 18 persen wilayah Ukraina masih berada di bawah pendudukan Rusia termasuk Semenanjung Krimea serta sebagian besar Donetsk dan Luhansk di bagian timur. ***