DECEMBER 9, 2022
Internasional

Sekjen NATO Jens Stoltenberg: China Perkeruh Perang di Eropa dengan Dukung Rusia Menyerang Ukraina

image
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg. ANTARA/Anadolu/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Sabtu, 25 Mei 2024, mengatakan bahwa China memperkeruh perang di Eropa dengan mendukung Rusia menyerang Ukraina.

"China mengatakan ingin menjaga hubungan baik dengan Barat. Namun, di saat bersamaan, Beijing memperburuk perang di Eropa. Kalian tidak bisa mendapatkan keduanya," ujar Jens Stoltenberg saat diwawancara harian Jerman, Welt am Sonntag.

Jens Stoltenberg menekankan peran penting dukungan China terhadap Rusia dalam konflik Ukraina.

Baca Juga: Menlu Italia Antonio Tajani: Mengirim Pasukan NATO ke Ukraina Berarti Perang Dunia III

Dia mencatat adanya peningkatan yang jelas dalam penjualan suku cadang mesin, mikroelektronika, dan teknologi lain yang digunakan Moskow untuk memproduksi rudal, tank, dan pesawat terbang dalam perang melawan Ukraina.

Stoltenberg mengulang kembali bahwa tidak ada rencana mengirim pasukan NATO ke Ukraina atau memperluas payung pertahanan udara aliansi tersebut ke Ukraina, dan sekali lagi menegaskan bahwa NATO tidak akan menjadi bagian dari konflik tersebut.

Sambil mendesak negara-negara anggota NATO untuk memberi dukungan kepada Ukraina, Stoltenberg mengatakan "belum terlambat bagi Ukraina untuk menang. Kita perlu mengirimkan lebih banyak senjata dan amunisi ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan senjata jarak jauh.

Baca Juga: Menhan Rusia Sergei Shoigu: NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit, 300 Tank, dan 800 Lapis Baja Dekat Perbatasan Kami

Dia menekankan pentingnya bagi para sekutu untuk memperbarui inventaris militer mereka dan meningkatkan produksi senjata dan amunisi.

Stoltenberg mengatakan: "Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin mendapatkan apa yang dia inginkan di Ukraina, tidak akan ada keamanan abadi di Eropa, dan dunia secara keseluruhan akan menjadi lebih tidak stabil.

“Kita harus mencegah Rusia melakukan agresi lebih lanjut. Kebijakan yang menenangkan Putin tidak akan berhasil,” tambahnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait