Serangan Udara Rusia di Adipasar Kota Kharkiv Ukraina Tewaskan 14 Orang
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 27 Mei 2024 03:22 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Korban tewas akibat serangan udara Rusia di sebuah adipasar kota Kharkiv di timur laut Ukraina pada Sabtu, 25 Mei 2024, bertambah menjadi 14 orang, menurut laporan pemerintah setempat pada Minggu, 26 Mei 2024.
“Jumlah korban tewas bertambah menjadi 14 orang,” tulis Gubernur Kharkiv, Oleh Synyehubov di Telegram, terkait serangan Rusia itu.
Sebelumnya pada hari yang sama, Synyehubov mengatakan, 12 orang tewas dalam serangan Rusia yang menargetkan adipasar lokal, dan merusak toko furnitur dan pusat perbelanjaan.
Ia mengklaim penyerangan tersebut dilakukan dengan menggunakan dua buah bom berpemandu.
Dia juga melaporkan, 25 orang terluka dan 12 bangunan rusak akibat serangan Rusia lainnya pada hari yang sama, yang melanda distrik Shevchenkivskyi di Kharkiv.
Di tempat lain, Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan dalam pernyataan di Telegram, serangan terhadap adipasar tersebut melukai lebih dari 43 orang, dan menyebabkan 16 orang hilang.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Barat Terapkan Standar Ganda Antara Ukraina dan Gaza
Klymenko menyatakan, serangan tersebut menyebabkan kebakaran yang menyebar hingga lebih dari 13.000 meter persegi, serta butuh lebih dari 16 jam untuk memadamkannya.
“Tidak ada satu pun distrik atau jalan di Kharkiv yang tidak mengalami kekejaman seperti yang terjadi ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video yang direkam di sisa-sisa percetakan lokal di Kharkiv, yang hancur akibat serangan rudal. Kamis, 23 Mei 2024.
Ketika Ukraina mempertahankan diri di 60 kilometer timur laut kota tersebut, Rusia mempersiapkan serangan lain di 90 kilometer barat laut kota tersebut, kata dia.
Baca Juga: Menhan Rusia Sergei Shoigu: Ukraina Sudah Kehilangan Lebih Dari 111 Ribu Tentara Sepanjang 2024
Zelenskyy kemudian menekankan pentingnya upaya global untuk mengakhiri perang, khususnya pertemuan puncak perdamaian Ukraina mendatang di Swiss pada 15-16 Juni, dan mengundang rekan-rekannya dari AS serta China untuk menghadiri acara tersebut.
Dia menambahkan, pertemuan puncak ini akan menunjukkan siapa yang benar-benar ingin mengakhiri perang, dan tidak hanya mengklaim gencatan senjata yang pasti akan dilanggar Rusia seperti puluhan kali sebelumnya.
Pada 10 Mei, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukan Rusia berusaha menembus pertahanan negara di wilayah Kharkiv, guna membuka kawasan baru dalam konflik selama dua tahun yang terkonsentrasi di timur dan selatan negara itu.
Baca Juga: 100 Tank Bantuan Denmark, Jerman, Belanda untuk Ukraina Tak Berfungsi Akibat Suku Cadang Hilang
Pertempuran di wilayah tersebut semakin meningkat sejak saat itu, khususnya di dekat Vovchansk, yang terletak sekitar 74 kilometer dari Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Rusia mengklaim telah menguasai beberapa pemukiman di perbatasan sejak awal serangannya di kawasan Kharkiv, serta kawasan lain termasuk Donetsk.
Sementara itu, pihak berwenang Ukraina mengklaim Rusia merencanakan serangan serupa di wilayah timur laut Sumy, namun Moskow tidak mengkonfirmasi atau membantah. ***