DECEMBER 9, 2022
Kolom

Prabowo Subianto: Barat Terapkan Standar Ganda Antara Ukraina dan Gaza

image
Prabowo Subianto (Foto: Antara)

Oleh Prabowo Subianto

ORBITINDONESIA.COM - Pada tanggal 9 April 2024, menjelang hari raya Idul Fitri, TNI AU melakukan penerjunan bantuan kemanusiaan di Gaza. Dalam praktiknya, bantuan ini hanyalah setetes air dari lautan kengerian dan kekurangan yang dialami Gaza akhir-akhir ini.

Namun, tindakan ini membawa nilai simbolis yang besar bagi masyarakat Indonesia dan bagi saya sebagai presiden terpilih: ini adalah pesan kesedihan dan penderitaan bersama, solidaritas dan dukungan, kepada saudara-saudari kita di Gaza.

Baca Juga: Pengamat ISESS Khairul Fahmi: Prabowo Subianto Berperan di Balik Suksesnya Bantuan ke Gaza Palestina

Selama enam bulan terakhir kita menyaksikan dengan ngeri ketika Gaza dan rakyatnya menjadi sasaran hukuman kolektif yang kejam, yang melanggar hukum dan norma internasional. Kami berharap dan berdoa setidaknya selama bulan suci Ramadan penderitaan Gaza bisa berhenti, namun ternyata tidak.

Bulan suci kali ini terasa sangat berbeda bagi umat Islam di seluruh dunia. Ada duka di hati kami karena kami tahu apa yang dialami saudara-saudara kami di Gaza. Mereka ada dalam pikiran kita, hati kita dan doa kita setiap hari.

Sejak tanggal 7 Oktober 2023, saya telah mendengar argumen-argumen yang mencoba mendukung perang di Gaza, sebagai reaksi yang dibenarkan terhadap serangan Hamas. Apa yang terjadi hari itu sungguh mengerikan.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan: Israel Sudah Lampaui Adolf Hitler Karena Tewaskan 14.000 Anak Tak Berdosa di Gaza

Saya benar-benar turut berduka cita bagi semua warga Israel yang kehilangan orang yang mereka cintai. Tapi saya bahkan tidak bisa melihat bagaimana peristiwa 7 Oktober bisa membenarkan apa yang terjadi di Gaza sejak saat itu.

Bagaimana saya bisa? Bagaimana seseorang bisa membenarkan pembunuhan terhadap puluhan ribu warga sipil tak berdosa, yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak?

Bagaimana seseorang bisa membenarkan tingkat kehancuran, kelaparan, dan kekurangan yang menimpa masyarakat tak berdosa di Gaza, dalam sebuah kampanye yang diyakini oleh miliaran orang di seluruh dunia telah melanggar hukum dan konvensi internasional yang melindungi warga sipil di masa konflik?

Baca Juga: Nabil Abu Rudeineh: Bantuan Militer AS ke Israel Sama Dengan Bunuh Ribuan Warga Palestina di Gaza

Saya mengatakan ini sebagai seorang Muslim. Saya bangga menjadi presiden terpilih di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Masyarakat Gaza adalah saudara seiman kita.

Halaman:
1
2
3
Sumber: The Economist

Berita Terkait