Menlu Sergey Lavrov: Rusia Mungkin Tak Perlu Akui Legitimasi Presiden Ukraina Zelenskyy Setelah 21 Mei
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 29 Maret 2024 01:11 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Rusia kemungkinan tidak perlu mengakui Presiden Volodymyr Zelenskyy sebagai pemimpin sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 21 Mei, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis, 28 Maret 2024.
"Berbicara mengenai 20 Mei dan apa yang akan terjadi pada 21 Mei, marilah kita hidup sampai saat itu terlebih dahulu. Mungkin pada saat itu, tidak perlu ada pengakuan apa pun," kata Sergey Lavrov seperti dikutip oleh Sputnik.
Sergey Lavrov mengatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, yang mengatakan bahwa keputusan Zelenskyy untuk tidak menggelar pemilihan presiden akan membuat dirinya tidak sah memimpin Ukraina mulai 21 Mei.
Baca Juga: Meski Ada Persaingan AS-China, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Mulai Mendekat ke China
Pemilihan presiden Ukraina seharusnya digelar pada musim semi 2024, menurut peraturan di negara tersebut.
Namun, konstitusi Ukraina melarang pemilu digelar di bawah status darurat militer, yang telah berlaku sejak Rusia melancarkan operasi militer di negara tetangganya itu.
Pada Februari 2024, parlemen Ukraina menyetujui perpanjangan status darurat militer selama 90 hari berikutnya. ***