Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (15): Ibu dari Ciawi Mencari Anaknya Orang Belanda
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 29 Mei 2024 07:51 WIB
Tapi ke manapun ia pergi,
bayangan Elmo, anaknya
tetap menemani.
Foto Elmo, selalu di sana,
di dompetnya.
“Elmo, Elmo.”
Itu kata terakhir yang disebut Bi Inah.
Bantal guling itu dalam pelukan,
ketika Bi Inah wafat.
Di mata Joko,
bantal guling yang dipeluk Bi Inah, berubah bentuk,
menjadi Elmo, si sinyo Belanda.
Menuju akhirat,
di mata Joko
Bi Inah bukan memeluk bantal guling,
tapi memeluk Elmo,
anaknya,
yang sangat dirindukannya,
yang entah di mana. ***
Jakarta, 28 Mei 2024
CATATAN
(1) Banyak keturuhan Indo Belanda mulai menyadari nenek buyut mereka gadis pribumi Indonesia yang dijadikan gundik oleh kakek buyut mereka.
https://www.thejakartapost.com/news/2016/08/01/nyai-primal-mother-indo-europeans.html