Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (15): Ibu dari Ciawi Mencari Anaknya Orang Belanda
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 29 Mei 2024 07:51 WIB
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA.COM - Sebelum tahun 1942 di era penjajahan Belanda, banyak perempuan pribumi menjadi pembantu rumah tangga, sekaligus gundik, gadis simpanan, istri yang tak pernah dinikahi pria Belanda. Mereka melahirkan anak. Umumnya anak ini dibawa ayah mereka ke Belanda ketika Jepang datang. Untuk banyak kasus, perempuan itu di masa tua sampai mati merindukan anaknya.
-000-
“Usiaku tak lama lagi.
Bantu aku, Joko.”
Sekali saja, saat ini saja.”
Ingin kulihat wajah anakku lagi.
Lima puluh dua tahun sudah,
Ia dipisahkan dariku.”
“Elmo, Elmo.
Ke sini, Nak.
Ke sini.”
Kata-kata ini,
berulang-ulang dikatakan Bi Inah.
Bogor, tahun 1994.
Badan Bi Inah sudah lunglai.
Usia 76 tahun.
Dua minggu sudah.
Ia hanya tergeletak di kamar.
Empat orang,
duduk di kamar itu, menemani.
Mereka terus saja mengaji, berulang-ulang membaca
kitab suci.
Tiba- tiba Bi Inah teriak:
“Jangan tembak, jangan tembak.
Ini anak saya.
Jangan Pak.”