Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (9): Atas Nama Dewi Keadilan
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 13 Mei 2024 05:24 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA.COM - Sebelum Agustus 1945, suku dayak di Kalimantan mengobarkan perang kepada Jepang, yang telah membunuh ribuan pekerja Romusha. Ampong ikut dalam perlawanan tersebut.
-000-
Pagi itu, di tepi sungai Kapuas,
Juli 1945, Ampong duduk gelisah.
Dilihatnya berkali-kali mandau, sejenis parang panjang, suku dayak.
Ada bekas darah di Mandau itu,
jejak tentara Jepang yang dibunuhnya.
Tapi Pang Suma, pimpinan suku dayak, tertembak dan mati.