Elza Peldi Taher: Denny JA, Penulis Lari Cepat 100 Meter
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 17 Mei 2024 06:28 WIB
Kalau soal menulis cepat, dulu memanfaatkan Google sebagai bank data, apa saja ada di situ. Tapi kini dengan perkembangan baru saya menggunakan AI, selain Google tentu saja. Tak hanya satu aplikasi tapi beberapa aplikasi. Lebih bagus jika aplikasi yang berbayar.
Apa saja yang kita tanyakan akan dijawab, apa lagi jika pertanyaannya lengkap. Setelah itu kita tinggal kompilasi dan edit, dan jadilah sebuah tulisan.
Satu jam sudah cukup untuk menulis sebuah tulisan bagus, kata Denny dengan bersemangat. Percakapan makin asyik karena menu makan sangat lengkap dan udara sangat dingin. Suatu kondisi yang jarang didapatkan di Jakarta.
Baca Juga: Menangkan Pilpres Lima Kali Beruntun, LSI Denny JA Peroleh Penghargaan dari MURI Jaya
Saya menyimak omongan Denny. Kini saya mulai faham mengapa ia menulis hampir setiap hari. Ia memanfaatkan teknologi baru bernama Ai, yang kini amat populer.
Kalau soal menulis saya sudah tahu Denny punya kemampuan yang luar biasa. Saya kenal Denny sejak lama, sejak empat puluh tahun lalu di Kelompok Studi Proklamasi. Kami pernah satu kontrakan bertahun tahun.
Sejak mahasiwa Denny JA memang dikenal sebagai penulis yang sangat produktif . Ia telah menulis ratusan judul buku termasuk buku puisi esai, dengan beragam tema mulai dari demokrasi, marketing politik, sastra, hingga agama. Keberhasilannya dalam menulis tidak terlepas dari dedikasinya yang tinggi dan kemampuannya untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
Ciri khas Denny JA dalam menulis adalah gaya penulisannya yang lugas dan tajam, yang mampu membangkitkan emosi pembaca. Ia juga dikenal ahli dalam menyajikan kisah-kisah yang penuh dedikasi dan semangat. Selain itu, Denny JA sering mengangkat isu-isu sosial dan politik dalam karyanya, menjadikannya sebagai pengarang yang berpengaruh dalam menyuarakan kebenaran.
Denny JA juga dikenal sebagai seorang filantropis yang membantu dan menyokong para penulis dalam mencipta dan menyebarkan karya-karya mereka ke publik. Ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya fokus pada karyanya sendiri tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan dan pengembangan sastra di Indonesia.
Kemampuan Denny JA untuk menulis begitu banyak karya berkualitas tinggi didukung oleh latar belakangnya yang kuat dalam sastra dan pengalamannya yang luas sebagai jurnalis, kritikus sastra, dan aktivis. Kombinasi dari semua faktor ini membuatnya menjadi salah satu penulis produktif di Indonesia.
Juni 2024 nanti akan ada pertemuan puisi esai di Sabah dengan sokongan penuh dari kerajaan Sabah. Saya tak tahu apakah Denny akan datang. Jika datang semoga saya ikut kembali sehingga tak hanya menyaksikan pertemuan penyair yang melibatkan penyair se ASEAN tapi juga menyaksikan kembali bagaimana seorang penulis menulis sebuah tulisan bagaikan kilat, bagaikan pelari cepat 100 meter.