DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Elza Peldi Taher: Denny JA, Penulis Lari Cepat 100 Meter

image
Denny JA (kiri) dan Elza Peldi Taher (Foto: Koleksi pribadi)

Saya heran Denny menulis dengan HP, bukan laptop. Generasi kami biasanya kurang lancar jika menulis dengan HP. Beda dengan gerenasi Z.

Tak lama kemudian HP saya berdering. Rupanya WA dari Denny. Denny kemudian berkata. “Sudah jadi tulisan saya Elza, silakan baca”.

Saya kemudian membaca tulisan Denny. Waah, tulisannya bagus. Ia dengan gamblang menjelaskan tentang Joko, pemikiran dan karya karyanya.

Baca Juga: Menangkan Pilpres Lima Kali Beruntun, LSI Denny JA Peroleh Penghargaan dari MURI Jaya

Saya ingin bertanya bagaimana ia bisa menulis secepat itu. Tapi urung karena kami harus boarding dan naik pesawat.

Dalam pesawat saya masih ingin bertanya bagaimana ia bisa menulis demikian cepat. Tapi urung karena kami kemudian bercakap soal masa masa kuliah dulu, tentang persahabatan kami dan tentang usia yang sudah tua. 

Malam hari Ketika kami menikmati makan di Pantai Kinabalu saya ingin bertanya kepada Denny, bagaimana ia bisa mempertahankan diri konsisten menulis tanpa henti. Tapi karena acara yang padat, banyak teman lain, saya tak sempat bertanya soal keheranan saya ini.

Baca Juga: Denny JA: Jokowi dan Prabowo Berpotensi Menjadi Dwi Tunggal Indonesia Berikutnya Setelah Soekarno dan Hatta

Keesokan harinya, pagi pagi kami sudah berangkat bersama rombongan menuju salah satu tempat maqnet di kota Sabah,  Gunung Kinabalu. Ini adalah gunung tertinggi keempat di Asia. Gunung ini sudah ditetapkan sebagai situs warisan dunia Unesco.

Keindahan Gunung Kinabalu  terutama pada keanekaragaman hayati yang menakjubkan. Dengan 5.000 hingga 6.000 spesies tanaman dan 326 spesies burung dan 100 spesies mamalia, gunung ini menjadi menjadi situs biologi paling menarik di dunia. 

Begitu sampai di kaki gunung, rombongan, terutama saya dan Denny yang baru kali ini menginjakkan kaki di  bumi yang indah ini, langsung terpesona oleh pemandangan yang menawarkan panorama alam yang menakjubkan. Betul-betul menakjubkan. 

Baca Juga: Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa: Gugatan di MK Berlawanan dengan Logika Publik yang Menerima Hasil Pilpres 2024

Saat kami masih terpana melihat keindahan alam itu, Denny kemudian berkata. “Tunggu ya, saya mau menyendiri dulu 15 menitan. Saya mau nulis puisi tentang gunung ini”.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait