Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (8): Mencari Kakek di Hutan Kalimantan
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 12 Mei 2024 07:23 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Ia sampai di Balik Papan, Kota Minyak, Juli 1942.
Mereka hanya gunakan celana dan baju dari karung.
Setiap pagi kakek berbaris, bersama yang lain, di lapangan.
Mereka wajib menghadap matahari.
Itu simbol penghormatan pada kaisar Jepang, Tenno Heika.
Selesai upacara, dengan truk,
mereka diangkat menuju kilang minyak.