DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku Riwayat Shalahuddin al-Ayyubi Karya John Man Mengungkap Legenda dan Sejarah Imperium Islam

image
Buku Shalahuddin al-Ayyubi: Riwayat Hidup, Legenda, dan Imperium Islam karya John Man.

ORBITINDONESIA.COM - Buku biografi karya John Man yang otoritatif ini menghadirkan sosok Shalahuddin al-Ayyubi (orang Barat menyebutnya Saladin) dan dunianya yang begitu detail dan hidup.

Versi terjemahan Indonesia-nya diberi judul Shalahuddin al-Ayyubi: Riwayat Hidup, Legenda, dan Imperium Islam.

Buku ini menggambarkan bagaimana sang tokoh utama, Shalahuddin al-Ayyubi, menuju kekuasaan, dan perjuangannya menyatukan faksi-faksi Muslim yang terus bertikai. Juga, pertempurannya merebut kembali Yerusalem dan mengusir pengaruh Kristen dari tanah Arab.

Baca Juga: Ensiklopedi Palestina Bergambar, Buku Sejarah dan Perjuangan Bangsa Palestina untuk Merdeka

John Man mengeksplorasi kehidupan, legenda, dan warisan abadi sang pemersatu Islam itu sambil menarik signifikansinya untuk dunia saat ini.

Shalahuddin al-Ayyubi tetap menjadi tokoh paling ikonik pada zamannya. Pemersatu bangsa Arab dan penyelamat Islam dari Tentara Salib di abad ke-12, ia pahlawan terkemuka di dunia Islam.

Kukuh menjaga keimanannya dan brilian dalam kepemimpinan, ia memiliki kualitas pribadi yang dikagumi oleh musuh Kristennya. Ia mengerti batas-batas kekerasan, penuh toleransi dan kemurahan hati sehingga banyak orang Eropa melihatnya sebagai contoh ideal sosok kesatria.

Baca Juga: Kitab Al Hikam, Buku Tasawuf Tingkat Tinggi Karya Syekh Ibnu Atha’illah yang Tokoh Tarekat Syadziliyah

Tapi, Saladin lebih dari sekadar pahlawan dalam sejarah. Sosoknya abadi sepanjang hayat, dan menjadi simbol harapan bagi dunia Arab-Islam usai terpecah belah.

Berabad-abad setelah kematiannya, di berbagai kota—dari Damaskus sampai Kairo dan di luarnya, hingga Semenanjung Arab dan Teluk—Shalahuddin terus jadi simbol ampuh bagi perlawanan agama dan militer terhadap Barat.

Sebagai pejuang, pembangun, pelindung kesusastraan, dan teolog, dialah pusat memori Arab dan tipe ideal bagi persatuan negara Islam.

Baca Juga: Buku Nahwul Qulûb, Tata Bahasa Ruhani Karya Imam Qusyairi, Uraikan Kandungan Tasawuf di Balik Bahasa Arab

John Man adalah sejarawan dan travel writer dengan ketertarikan khusus terhadap Islam dan Timur Jauh, termasuk Mongolia.

Setelah menyelesaikan studi mengenai Jerman dan Prancis di Oxford, ia mengambil dua program kursus pascasarjana: kajian sejarah sains di Oxford dan studi bangsa Mongol pada School of Oriental and African Studies di London.

Karyanya, Gobi: Tracking the Desert, adalah buku pertama tentang topik tersebut sejak 1920-an. la juga pengarang buku Atlas of the Year 1000, sebuah potret dunia pada pergantian milenium.

Baca Juga: Buku Torehan Canting Batik Handayani Geulis dari Bogor Diluncurkan oleh Program S2 Universitas Ibn Khaldun

Juga, Alpha Beta, tentang awal mula alfabet; dan The Gutenberg Revolution, sebuah telaah tentang asal-usul dan dampak percetakan.

Lalu, The Great Wall, buku mengenai situs keajaiban dunia di China, Tembok Besar; dan Terracotta Army, kisah ihwal situs arkeologis pasukan penjaga makam keramat Kaisar Pertama China.

Selain Kublai Khan, John menulis pula tentang Genghis Khan dan Attila the Hun—ketiganya adalah buku mengenai biografi tokoh-tokoh legendaris dalam sejarah kekaisaran kuno

Baca Juga: Mengeksplorasi Sejarah Turki Utsmani dari Kabilah Ke Imperium Lewat Buku Muhammad Khulaif Ats-Tsunayyan

Berkat karya-karya itu, John Man dengan cepat menjadi salah satu sejarawan dunia yang tulisannya paling banyak dibaca. Ia tinggal di London. ***

 

Sumber: Antara

Berita Terkait