In Memoriam: Kisah Yahudi yang Ingin Beterima Kasih, Keberagaman Agama dan Trisno Sutanto
- Penulis : Arseto
- Minggu, 31 Maret 2024 09:01 WIB

Schindler membantu mereka membangun komunitas di dalam pabrik, dengan menyediakan tempat tinggal, makanan, dan layanan keagamaan.
Schindler menggunakan berbagai cara untuk melindungi Schindlerjuden. Dia memalsukan dokumen, menyuap pejabat Nazi. Dia juga menyediakan tempat berlindung bagi mereka yang melarikan diri dari kamp konsentrasi.
Tindakan Schindler memiliki dampak yang luar biasa pada kehidupan orang-orang yang dia selamatkan. Mereka dapat membangun kehidupan baru setelah perang, dan banyak yang memiliki anak dan cucu. Schindlerjuden masih berkumpul setiap tahun untuk menghormati Schindler dan mengenangnya.
Pemerintah Israel memberikan penghargaan "Righteous Among the Nations" kepada orang luar yang menyelamatkan orang Yahudi selama Holocaust.
Penghargaan ini termasuk medali dan sertifikat, dan penerima diabadikan di Yad Vashem, museum Holocaust di Yerusalem.
Saya tanya kepada Trisno. “Bro, pembantu ini dicari dalam rangka apa?”
Jawab Trsno, “Ia akan diberi penghargaan oleh pemerintah Israel. Juga memorinya diperlukan untuk mengonstruksi realitas sebenarnya.”
“Tapi bro,” jawab saya, “Kita realistis saja. Jika pembantu Indonesia di tahun 1940, usianya 30 tahun, sekarang tahun ini (tahun 2014), usianya 104 tahun. Orang Indonesia, besar kemungkinan sudah mati di usia 104 tahun.”
“Di samping itu,” ujar saya, “Jika pemerintah Israel berkehendak, mereka juga pasti punya dana, untuk proyek balas jasa itu.”
“Cari program lain saja, bro. Terutama untuk isu keberagaman di Indonesia sendiri,” kata saya.