Denny JA: Satu Islam, Dua Jadwal Puasa, Dua Jadwal Idul Fitri: Perlunya Kalender Hijriah
- Penulis : Arseto
- Senin, 11 Maret 2024 08:10 WIB

Akan datang satu masa. Itulah hari ketika umat Islam di seluruh dunia memiliki kalender global hijriah yang sama.
Sejak tahun itu, muslim di Arab Saudi, di Amerika Serikat, di Indonesia dan di berbagai pelosok dunia merayakan Idul Fitri sebagai selebrasi global di tanggal dan hari yang sama, sebagimana umat Nasrani merayakan Natal.
Katakanlah, berbulan- bulan sebelumnya, umat Islam sudah tahu, di seluruh dunia Idul Fitri di tahun itu akan jatuh, misalnya, di tanggal 3 Mei, di hari Rabu.
Baca Juga: Ikuti Analisis LSI Denny JA tentang Hasil Pilpres 2024 Hari Ini Pukul 15.00 WIB di Zoom Meeting
Maka umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri di waktu Indonesia tanggal 3 Mei hari Rabu. Umat Islam di Arab Saudi juga merayakan Idul Fitri di waktu Arab Saudi kala menunjukkan tanggal 3 Mei juga di hari Rabu.
Muslim dan muslimah di seluruh dunia bersama merayakan hari kemenangan, bertakbir bersama, silahturahmi, saling kunjung, social gathering, pada momentum hari dan tanggal yang sama.
Imajinasi itu lahir begitu saja setelah mengalami berkali- kali dua versi lebaran dalam dua hari yang berbeda.
Di tahun 2023, ketika berbuka puasa di hari ke 29, kita tahu Muhammadiyah sudah memutuskan hari raya Idul Fitri esok hari Jumat, 21 April 2023.
Sedangkan yang lain, di hari buka puasa ke-29 itu, masih belum pasti, apakah kementerian agama melalui sidang isbat akan juga memutuskan hari Raya di hari yang sama, Jumat 21 April 2023, ataukah Sabtu 22 April 2023?
Akhirnya selesai magrib diketahui kementrian agama Indonesia memutuskan melalui sidang isbat, hari raya Idul Fitri berbeda dengan versi Muhammadiyah. Sidang Isbat memutuskan hari raya Idul Fitri 2023 jatuh di hari Sabtu 22 April 2023.
-000-