Denny JA: Satu Islam, Dua Jadwal Puasa, Dua Jadwal Idul Fitri: Perlunya Kalender Hijriah
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 11 Maret 2024 08:10 WIB
ORBITINDONESIA.CM - Setiap kali datang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam selalu menghadapi risiko jadwal berbeda.
Seorang suami dari NU, dan istri dari Muhammadiyah, tak jarang harus mengalahkan keinginan merayakan hari besar bersama.
Istri yang Muhammadiyah, memulai puasa satu hari lebih dulu. Dan berhari raya satu hari lebih dulu.
Baca Juga: Ikuti Analisis LSI Denny JA tentang Hasil Pilpres 2024 Hari Ini Pukul 15.00 WIB di Zoom Meeting
Ketika istri berhari raya, suaminya masih berpuasa. Lalu anak- anak yang tak terafiliasi kuat dengan NU atau Muhammadiyah, sebagian ikut ibu, sebagian ikut ayah.
Akan berbeda suasana jika sebagai satu keluarga bersama mereka memulai puasa dan bersama pula merayakan hari raya Idul Fitri.
Tahun 2024, peristiwa beda jadwal terulang kembali setidaknya untuk memulai berpuasa. Muhammadiyah sejak lama menetapkan sudah mulai berpuasa mulai hari senin 11 Maret 2024.
Menteri Agama baru saja menggelar sidang Isbat dan menetapkan berpuasa mulai hari selasa tanggal 12 Maret 2024.
Saya publikasi kembali tulisan lama saya (Tahun 2022) tentang kemungkinan umat Islam memutuskan kesatuan kalender hijriah, di era artificial intelligence ini.
-000-
Satu Idul Fitri di Tanggal dan Hari yang Sama di Seluruh Dunia: Perlukah dan Mungkinkah?