Ilmuwan AS Noam Chomsky Ungkap Sejarah Pembunuhan Warga Palestina oleh Pasukan Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 13 Februari 2024 13:34 WIB
Tidak jauh dari mobil yang dinaiki almarhumah dan kerabatnya, ditemukan satu kendaraan yang terbakar habis. Kendaraan itu adalah ambulans yang sekitar 12 hari lalu dimaksudkan untuk menjemput Hind yang ketakutan.
Para pengemudi dan awak dalam ambulans itu keduanya terbunuh oleh pasukan Israel. Pernyataan Bulan Sabit Merah menyatakan bahwa IDF sengaja menargetkan kru Bulan Sabit Merah, meski organisasi tersebut telah berkoordinasi dengan Israel untuk dapat menjemput Hind.
Demikianlah, Bulan Sabit Merah pada 29 Januari sudah meminta izin kepada otoritas negara Zionis itu untuk dapat menjemput seorang anak perempuan 6 tahun yang ketakutan, tetapi setelah izin diberikan, mereka menjadi sasaran empuk dari tank IDF.
Apakah ada dari pasukan negara Zionis itu yang diadili atas pembantaian tersebut? Tidak ada. Nol sama sekali.
Peringatan
Sebelum Israel memutuskan untuk melakukan serangan darat di Rafah, berbagai pihak sudah melakukan peringatan agar hal itu jangan dilakukan, seperti dari organisasi Amnesty International yang mengingatkan akan potensi kekerasan dan genosida akibat serangan itu.
Baca Juga: Kejahatan Kemanusiaan: Lebih 25.000 Warga Palestina di Gaza Terbunuh Akibat Genosida Israel
Tidak hanya itu, Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengingatkan akan dampak luar biasa yang dapat terjadi bila militer Israel menyerang Rafah.
Namun, berbagai peringatan itu diabaikan. Netanyahu juga telah menginformasikan kepada Menlu AS Anthony Blinken bahwa serangan ke Rafah akan dilakukan.
Padahal sebelumnya pada Rabu, 7 Februari 2024, Gedung Putih memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah "akan menjadi bencana" bagi warga Palestina.
Baca Juga: Hari Holocaust Internasional, Genosida Gaza, dan Standar Ganda Terhadap Perilaku Israel di Palestina
Tidak heran bila Hamas pada Senin menyatakan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza selatan hanyalah kelanjutan dari aksi genosida.