DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hari Holocaust Internasional, Genosida Gaza, dan Standar Ganda Terhadap Perilaku Israel di Palestina

image
Foto Arsip - Unjuk rasa menentang serangan Israel di Jalur Gaza di State Library Victoria, Melbourne, Australia, pada 4 January 2009. (Flickr via Wikimedia Commons)

ORBITINDONESIA.COM - Setiap 27 Januari, seperti hari ini, sejak tahun 2005, dunia memperingati Hari Holocaust Internasional. Israel memanipulasi isu ini untuk mencari simpati dan dukungan dunia.

Padahal, perilaku Israel sendiri di Jalur Gaza, dikecam dunia sebagai bentuk genosida terhadap warga Palestina. Ini adalah holocaust yang dilakukan Israel. Orang Yahudi Israel bukan sebagai korban, tetapi pelaku. 

Menurut Encyclpodia Britannica, holocaust adalah pembunuhan sistematis yang disponsori negara terhadap jutaan warga Yahudi dan etnis lain, oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia Kedua. Waktu itu belum ada negara Israel.

Baca Juga: Uni Eropa Desak Jeda Baru Dalam Perang Israel di Gaza

Tanggal 27 Januari dipilih dari tanggal pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia oleh Uni Soviet pada 1945.

Tanggal itu ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai salah satu hari internasional, melalui resolusi Majelis Umum PBB Nomor 60/7 pada 1 November 2005, pada peringatan 60 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz.

PBB merasa perlu mengadopsi peristiwa itu sebagai hari internasional, demi mengingatkan agar babak gelap dalam sejarah umat manusia itu tak terulang.

Baca Juga: Situasi Makin Kritis Buat Warga Gaza, Bantuan yang Masuk Hanya Memenuhi 10 Persen Kebutuhan

Dunia memang tak akan melupakan penderitaan bangsa Yahudi selama Perang Dunia Kedua itu. Tapi yang sama pentingnya dengan hal tersebut adalah dunia ingin menghindarkan hal semacam itu terulang.

Untuk itu, dunia tak ingin lagi melihat ada rezim atau negara yang menjustifikasi kekerasan atas nama apa pun, untuk menghancurkan kelompok masyarakat yang dianggap musuh mereka.

Pesan itu pula yang disampaikan sejumlah tokoh dunia berkenaan dengan Hari Holocaust, termasuk Paus Fransiskus yang pada 24 Januari 2024, menyampaikan pesan perdamaian dan seruan pengakhiran kekerasan serta perang di dunia, khususnya Ukraina dan Gaza.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Siap Bicara tentang Dugaan Genosida Israel di Gaza Pada Mahkamah Internasional

"Semoga ingatan dan kutukan atas pemusnahan jutaan warga Yahudi dan kaum beragama lainnya yang terjadi mengerikan pada paruh pertama abad silam itu membantu semua orang tak melupakan bahwa logika kebencian dan kekerasan tak akan pernah bisa dibenarkan karena menyangkal rasa kemanusiaan kita," kata Paus Fransiskus di Vatikan, tiga hari lalu?.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait