Ilmuwan AS Noam Chomsky Ungkap Sejarah Pembunuhan Warga Palestina oleh Pasukan Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 13 Februari 2024 13:34 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dalam buku The Faithful Triangle: The United States, Israel and the Palestinians (1983), ilmuwan Amerika Serikat, Noam Chomsky, menuturkan bagaimana sekitar 275 warga Palestina dibunuh secara brutal oleh pasukan Israel pada 3 November 1956.
Peristiwa pembunuhan yang dikenang dalam catatan sejarah sebagai Pembantaian Khan Yunis itu dilakukan dengan penggeledahan rumah ke rumah warga Palestina oleh pasukan Israel.
Sembilan hari setelah pembantaian yang didiamkan saja oleh berbagai negara adidaya saat itu, pasukan Israel kembali melakukan pembantaian di Kota Rafah, membunuh sedikitnya 111 warga dan pengungsi Palestina di kota paling selatan di daerah Jalur Gaza.
Menurut ensiklopedia dunia maya Wikipedia, kesaksian para penyintas menyebutkan bahwa para serdadu angkatan bersenjata Israel di Jalur Gaza selatan mengumpulkan warga laki-laki di atas usia 15 tahun.
Israel kemudian menyatakan bahwa semua warga sipil bertanggung jawab secara kolektif atas serangan kepada pasukan IDF, serta kemudian dilakukan eksekusi terhadap para tahanan asal Gaza.
Ratusan warga sipil dieksekusi oleh IDF pada masa seusai terjadinya Krisis Suez, atau tepatnya pada 1 November 1956-7 Maret 1957. Diperkirakan antara 930 dan 1.200 orang dibantai oleh pasukan Israel dalam periode itu.
Baca Juga: Kejahatan Kemanusiaan: Lebih 25.000 Warga Palestina di Gaza Terbunuh Akibat Genosida Israel
Apakah ada dari pasukan negara Zionis itu yang diadili atas pembantaian tersebut? Tidak ada. Nol sama sekali.
Sekitar 66 tahun kemudian, peristiwa yang sama persis juga terjadi, di mana IDF kembali melakukan pembantaian di Kota Rafah yang berbatasan langsung dengan Mesir.
Padahal, beberapa bulan sebelumnya Israel mengusir warga di Kota Gaza dan daerah utara jalur tersebut, untuk disuruh pindah ke "wilayah aman" di selatan, termasuk salah satunya di Kota Rafah.
Baca Juga: Hari Holocaust Internasional, Genosida Gaza, dan Standar Ganda Terhadap Perilaku Israel di Palestina
Namun, setelah meluluhlantakkan Gaza utara dan tengah sehingga para warga kesulitan untuk mendapatkan makanan sehari-hari, Israel menyatakan akan kembali melakukan serangan militer di Kota Rafah.