Denny JA: Jokowi Masih Sangat Populer dan Efek Elektoralnya Tinggi, Prabowo-Gibran Peroleh Berkahnya
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 11 Januari 2024 09:10 WIB
Yang mengatakan suasananya baik dan sedang selalu di atas 50 persen.
Satu-satunya variabel yang menyatakan situasi saat ini makin buruk dan sangat buruk, dengan total di atas 50 persen, hanya terjadi di satu variabel saja, yaitu tentang pengangguran.
Isu pengangguran adalah satu-satunya isu di ruang publik yang menjadi rapor merah Jokowi. Tapi, di luar isu pengangguran, semua hal lain baik-baik saja.
Baca Juga: Denny JA: Penulis Divisi I akan Bertahan, Artificial Intelligence tak Bisa Menggantikannya
Mengapa kita katakan situasi Jokowi ini akan memengaruhi menang dan kalah pasangan calon presiden?
Itu bisa dijelaskan dalam satu persoalan. Yaitu distribusi tingkat kepuasan dan ketidakpuasan atas kinerja Jokowi kepada calon presiden dan calon wakil presiden.
Mereka yang puas kepada Jokowi, sebesar 47,7 persen mendukung Prabowo dan Gibran. Hampir separuh dari mereka yang puas pada Jokowi memberi dukungan kepada Prabowo dan Gibran.
Setelah itu, kepada Ganjar dan Mahfud, di angka 26,4 persen. Yang diperoleh Ganjar dan mahfud hanya sedikit di atas separuh dibandingkan yang diperoleh Prabowo dan Gibran.
Sedangkan Anies dan Muhaimin mendapat porsi paling kecil dari “kue tingkat kepuasan atas Jokowi”, sekitar 19,7 persen saja.
Tapi untuk porsi yang tak puas dengan kinerja Jokowi, hal sebaliknya yang terjadi. Anies dan Muhaimin pada porsi ini mendapat jatah dukungan paling besar.
Mereka yang menyatakan tidak puas kepada kinerja Jokowi 46,9 persen memberi dukungan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.