Denny JA: Serang Prabowo yang Pernah Berjasa Kepadanya dengan Data yang Salah? Anies Baswedan Blunder
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 10 Januari 2024 10:49 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Apakah data yang digunakan oleh Anies Baswedan sewatu menyerang Prabowo Subianto dalam debat calon presiden Minggu 7 Januari 2024 malam adalah data yang salah?
Jika Anies tidak benar-benar meyakini kebenaran data itu, mengapa ia tega menggunakannya untuk menyerang Prabowo, tokoh yang berjasa kepadanya?
Ini pertanyaan yang muncul ketika kita membaca aneka berita setelah debat.
Saya bacakan beberapa judul berita. Dari Cek Fakta Tempo: “Keliru, Anies Terkait Anggaran Kementerian Pertahanan Rp700 Trilyun Untuk Beli Alutsista Bekas. Tempo menguraikan di mana kelirunya data yang digunakan Anies.
Berikutnya lagi, judul berita ini bahkan lebih jauh. Dari DetikNews: “Anies Dilaporkan ke Bawaslu Atas Dugaan Fitnah 340.000 hektar Lahan Prabowo.”
Tentu saja benar atau salah mengenai data ini, terpulang kepada para ahli untuk menelisiknya. Saya hanya ingin menyoroti dari sisi politik elektoral.
Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Mayoritas Publik tidak Setuju dengan Prinsip Presiden sebagai Petugas Partai
Ketika Anies memilih strategi menyerang Prabowo, itu adalah blunder, untuk tiga alasan .
Alasan pertama: dalam kultur politik Indonesia, mayoritas publik tak suka calon presiden yang menyerang. Ini hasil survei LSI Denny JA, yang dikerjakan di tahun 2009.
Sekitar 60,5 persen, mayoritas publik luas, tak menyukai calon presiden yang menyerang. Kultur politik di Indonesia berbeda dengan misalnya tradisi politik di Amerika Serikat atau di Eropa Barat.
Kita sudah memiliki beberapa kasus soal ini. Dalam Pilpres 2004, elektabilitas SBY justru naik, dan elektabilias Megawati justru turun, ketika SBY diserang oleh Taufik Kiemas, suami Megawati, dengan sebutan “SBY Anak Kecil.”