DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Diskusi Buku di IAIN Bangka Belitung, Membedah Pemikiran Denny JA tentang Agama sebagai Warisan Kultural

image
Denny JA

ORBITINDONESIA.COM - Akhir-akhir ini reformis dari berbagai tradisi keagamaan mengajukan pendekatan teologi toleransi untuk membangun perdamaian antaragama.

Namun pada waktu bersamaan muncul perlawanan dari kalangan konservatif yang menolak pendekatan teologi karena dianggap menodai keyakinan.

Secanggih apapun pendekatan teologi tetap akan menimbulkan resistensi, karena teologi dibangun di atas teks yang multi interpretasi.

Inilah keterbatasan pendekatan teologi. Oleh karena itu, gagasan Denny JA yang menawarkan pendekatan sosiologis atau nonteologi dalam hubungan antaragama, patut disambut gembira, karena akan memberi sumbangan yang besar pada dialog agama.

Mungkin ini sumbangan terbesar setelah Hans Kung, seorang teolog Katolik berkebangsaan Swiss, dengan gagasan dialog agama untuk perdamaian dunia, yang dalam tiga dekade terakhir menjadi trend di kalangan umat beragama.

Pendekatan nonteologi yang digagas Denny JA adalah memandang agama sebagai warisan bersama umat manusia dan karena itu, ia menjadi milik bersama.

Demikian benang merah yang muncul dalam diskusi buku Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama: Sembilan Pemikiran Denny JA Soal Agama di Era Google (Penerbit Cerah Budaya, 2023).

Diskusi diadakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS), Bangka Belitung, pada Rabu, 13 Desember 2023.

Tampil selaku narasumber dalam diskusi tersebut adalah Ahmad Gaus sebagai penulis buku, dan Dr. Zaprulkhan, dosen IAIN SAS.

Di hadapan seratusan peserta yang hadir, Gaus menceritakan bahwa ia telah menulis pemikiran tokoh-tokoh besar Islam dalam berbagai buku seperti Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid, dan Buya Syafii Maarif.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait