Usmar: Menyibak Temaram Senja Kemiskinan di Jawa Tengah, Problema dan Tantangan Ganjar Pranowo?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 16 September 2023 03:28 WIB
Kemenangan Jokowi – MA menjadi parameter bagi PDIP yang ketika itu berkoalisi 9 parpol papan atas. Hari ini dan esok, koalisi 9 parpol itu telah berubah dan terbelah, kendati belum terbagi habis.
Dari sisi figur Jokowi, model kepemimpinan “blusukan” mampu menyentuh denyut jantung masyarakat. Itu bukti nyata hingga kini yang membuat Jokowi dengan mudah memenangkan Pilpres untuk kali kedua. Ketika itu Jokowi dan PDIP telah memiliki modal sosial.
Bahkan, Jokowi Effect bergerak dinamis, yang membuat relawan-relawan Jokowi dan mak-mak diehard kepadanya berjuang sepenuh hati. Betapa tidak, hasil survey 6 paket program Jokowi yang disukai masyarakat adalah sebagai berikut (sumber: Tempo.co, 2019):
- Program Indonesia Sehat disukai 83,3 persen
- Kartu Indonesia Pintar disukai 80,2 persen
- Program Keluarga Harapan disukai 67,9 persen
- Pembangunan Infrastruktur disukai 67,2 persen
- Program Dana Desa disukai 66,1 persen
- Beras Sejahtera disukai 63,7 persen
Enam paket program Jokowi di bidang kesejahteraan direspon positif di kalangan masyarakat, terutama mak-mak. Ada 10 lembaga survei mempublish dan mencatat Quick Count Paslon #01 vs #02 (sumber: Tempo.co, Rilis 17 April 2019 dan Kompas.com, Rabu 17 April 2019).
Quick Count yang dirilis 10 lembaga survei tersebut ternyata berkorelasi dengan 6 paket program Jokowi yang digemari masyarakat.
Ketika Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP memutuskan Ganjar Pranowo sebagai capres pada 21 Maret 2023 di Batu Tulis, Bogor, respon pubik tak sama dengan ketika menyambut capres Jokowi 2019.
Figur Ganjar Pranowo yang perjalanan kariernya tak ubahnya mengikuti langkah Barack Obama dalam memaksimalkan teknologi digital, harus berhadapan dengan berbagai pertanyaan masyarakat, tentang berita kebiasaannya nonton video porno, gagal mengentaskan kemiskinan, serta tersandung e-KTP saat menjadi anggota DPR RI dua periode.
Hal lain yang perlu dicermati oleh Ganjar Pranowo bersama Gubernur Bali I Wayan Koster adalah kemungkinan di-bully habis sebagai orang yang harus bertanggung jawab, karena pernah mengusik penggemar muda persepakbolaan nasional dalam piala dunia U20.
Kepesertaan Israel yang digugat Ganjar dan Koster dalam relasi sejarah konstitusi memang tak keliru. Hanya saja, reaksi publik Indonesia berlebihan.
Erick Thohir pun akan dituding sebagai seorang mediator yang bermain di air keruh, sebagai Ketua PSSI yang diutus Presiden Jokowi, tapi hasil pertemuannya dengan ketua FIFA tak dipublikasikan ke publik, sehingga menimbulkan sentimen bagi internal PDIP.
Di satu sisi, Indonesia awalnya mendapat kehormatan FIFA untuk menjadi tuan rumah U20, tapi ending-nya harus menerima pil pahit dari FIFA karena ulah Ganjar dan Koster. Praktis, figur Ganjar menjadi buah bibir yang telah melampaui batas dan kini ditinggalkan pemilih floating mass, decided dan pemilih emak-emak yang telah menyetempel Ganjar berwajah Piktor.