Usmar: Menyibak Temaram Senja Kemiskinan di Jawa Tengah, Problema dan Tantangan Ganjar Pranowo?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 16 September 2023 03:28 WIB
- Tahun 2022 sebanyak 37.032.410 Jiwa, meningkat sebesar 289.909 jiwa (0,78 persen).
Pada 2023, dari jumlah penduduk Jawa Tengah 37,03 juta jiwa, di tingkat Kabupaten/Kota terdapat sekitar 26,36 juta orang relatif miskin. Ini meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14 juta orang terhadap September 2021.
Sementara persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,50 persen, naik menjadi 7,53 persen pada September 2022 (BPS Jateng, 16 Januari 2023).
Tingkat keparahan kemiskinan ini tak lepas dari proses permasalahan yang kompleks, yang melibatkan faktor-faktor yang saling berkaitan. Antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan kondisi lingkungan.
Baca Juga: Dr KH Amidhan Shaberah: Berwajah Imut tapi Teroris
Kompleksitas permasalahan kemiskinan ini, membuat upaya pengentasan kemiskinan akan terasa sulit (Laeli Sugiyono, Sriningsih, Analisis Potensi Penyebab Rumah Tangga Miskin Jawa Tengah, Jurnal, 2018).
Kendati, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh impresif. Bahkan, pada Triwulan IV – 2021 dengan persisten di atas lima persen. Kemudian, secara year on year (yoy) ekonomi tumbuh 5,72 persen pada Triwulan III – 2022. Tetapi, kondisi kemiskinan di Jawa Tengah tak serta merta membaik.
Dari sisi APBD Jawa Tengah pada TA 2023 menetapkan anggaran sebesar Rp 25,73 Triliun, sedangkan anggaran belanja daerah tercatat Rp 26,30 triliun atau defisit Rp 572,2 juta. Memang tata kelola keuangan akuntabel dan transparan, sehingga Jawa Tengah acapkali mendapat predikat WTP (wajar tanpa pengecualian).
Predikat WTP yang ke-12 kali berturut-turut diperoleh Pemerintah Jawa Tengah disampaikan oleh BPK sebagai wujud tertib administrasi dalam tata Kelola Keuangan Daerah. Ironisnya, sejak TA 2022 serapan anggaran selalu berada kurang dari 59 persen dalam time schedule (due date)?
Baca Juga: Pentingnya Nutrisi dan Vitamin untuk Kesehatan Rambut