DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bambang Dwi Suseno: Fenomena Tangping di China dan Waspadai Migrasi Ke Indonesia

image
Bambang Dwi Suseno

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah China telah berusaha mengatasi masalah ini dengan berbagai langkah kebijakan, seperti meningkatkan upah minimum, mengurangi beban pajak bagi pekerja muda, dan mendukung sektor-sektor ekonomi yang berpotensi mencipt

Pekerja muda di China yang menjadi anak purnawaktu untuk membantu orang tua mereka merupakan fenomena yang terjadi di beberapa keluarga. Ini dapat menjadi respons terhadap berbagai faktor, termasuk nilai-nilai tradisional, peran keluarga, dan kondisi ekonomi.

Baca Juga: Spoiler Drakor The Uncanny Counter 2 Episode 7, Benarkah Do Ha Na akan Tewas dalam Pertarungan Melawan Gelly

Dalam budaya Tiongkok, nilai-nilai seperti penghormatan terhadap orang tua dan tanggung jawab terhadap keluarga sangat dihargai. Dalam banyak keluarga, anak-anak merasa memiliki kewajiban moral dan sosial untuk membantu orang tua mereka ketika mereka sudah tua atau membutuhkan dukungan.

Ini sering kali diterjemahkan menjadi menjadi anak purnawaktu yang tinggal bersama orang tua dan mengurus mereka secara fisik dan finansial.

Selain nilai-nilai tradisional, kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi keputusan untuk menjadi anak purnawaktu. Beberapa orang tua mungkin menghadapi kesulitan finansial atau kesehatan yang memerlukan bantuan dari anak-anak mereka.

Selain itu, biaya perawatan kesehatan yang tinggi atau kurangnya sistem dukungan sosial di beberapa wilayah bisa membuat keluarga lebih mengandalkan bantuan dari anggota keluarga mereka.

Tidak semua pekerja muda di China menjadi anak purnawaktu. Beberapa di antaranya mungkin memilih jalur karier atau hidup yang berbeda, terlepas dari nilai-nilai tradisional tersebut.

Baca Juga: Makna Busana yang Dikenakan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ketika Upacara Bendera di Istana Merdeka

One Belt, One Road

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait