Yudi Latif: Visi Aktualisasi Pancasila
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 01 Juni 2023 20:06 WIB
Kebebasan sebagai negative right (“bebas dari”) mengalami musim semi. Namun, kebebasan sebagai Positive right (“bebas untuk”) mengalami musim paceklik. Kita mengalami defisit kapabilitas dalam mengunakan kebebasan itu untuk mewujudkan visi Republik.
Berbagai bentuk pilihan dan kebijakan publik tidak menggunakan asas-asas nalar publik yang sehat. Kebijakan dan pilihan politik dengan nalar publik yang sehat setidaknya harus memenuhi empat prinsip utama suatu politik yang responsif: prinsip kemasukakalan, efisiensi, keadilan dan kebebasan.
Dengan keempat prinsip ini, politik yang responsif harus mempertimbangkan rasionalitas publik tanpa kesemena-menaan mengambil kebijakan/keputusan; adaptabilitas kebijakan dan institusi politik terhadap keadaan tanpa melupakan tujuan; senasib sepenanggungan dalam keuntungan dan beban; serta persetujuan rakyat terhadap pemerintah. Ketika arena politik lebih mewadahi konflik kepentingan ketimbang konflik visi-ideologi, watak politik menjadi narsistik, mengecilkan harapan banyak orang.
Memperingati Hari (lahir) Pancasila bukan sekadar merayakan pepesan kosong. Agar Pancasila itu benar-benar sakti, maka kita harus kembali ke prinsip dasar republik dengan terus menjaga hubungan erat antara tujuan (aspirasi) dan sarana (kapabilitas) berdasarkan Pancasila.
(Yudi Latif, Pengurus Aliansi Kebangsaan)