Yudi Latif: Visi Aktualisasi Pancasila
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 01 Juni 2023 20:06 WIB
Persatuan kebangsaannya harus berjiwa gotong-royong (mengupayakan persatuan dengan tetap menghargai perbedaan, “bhineka tunggal ika”); bukan kebangsaan yang meniadakan perbedaan atau pun menolak persatuan.
Demokrasinya harus berjiwa gotong-royong (mengembangkan musyawarah mufakat); bukan demokrasi yang didikte oleh suara mayoritas atau minoritas elit penguasa-pemodal.
Prinsip keadilannya harus berjiwa gotong-royong (mengembangkan partisipasi dan emansipasi di bidang ekonomi dengan semangat tolong-menolong/kooperatif); bukan visi kesejahteraan yang berbasis individualisme-kapitalisme; bukan pula yang mengekang kebebasan individu seperti dalam sistem etatisme.
Dengan budaya gotong-royong, visi Pancasila diarahkan untuk mewujudkan prikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dan untuk itu, Pancasila telah mengantisipasi perlunya mengembangkan hubungan yang proporsional antara tujuan dan sarana, antara aspirasi dan kapabilitas.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Bali United Perpanjang Masa Bakti Delapan Pemain, Berikut Daftarnya
Bahwa visi tersebut tak akan bisa dicapai kecuali menghendaki pembudayaan Pancasila dalam ranah “mental-spiritual” (tata nilai), “institusional-politikal” (tata kelola) dan “material-tekonologikal” (tata sejahtera).
Tata nilai Pancasila diarahkan untuk menjadikan bangsa yang berkepribadian (berkarakter) dengan nilai utamanya berlandaskan sila pertama, kedua, dan ketiga.
Bahwa kehendak untuk bersatu dan harmoni dalam perbedaan bisa diraih manakala kita mampu mengembangkan hubungan welas asih dengan “Yang Mahasuci”, yang memancarkan semangat ketuhanan yang berkebudayaan, lapang dan toleran;
welas asih dengan sesama manusia, yang memancarkan semangat kemanusiaan yang adil dan beradab; welas asih dalam hubungan manusia dengan ruang hidup (tanah air) dan pergaulan hidupnya (kebangsaan), yang memancarkan semangat persatuan dalam keragaman bangsa.
Baca Juga: Format Baru Kompetisi Liga 1 Bikin Persaingan Antar Klub Kian Ketat, PSSI Akui Tak Main main