Elza Peldi Taher: 60 Tahun Denny JA, Catatan Seorang Sahabat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 07 Januari 2023 11:20 WIB
Ia adalah orang yang dalam istilah Minang menjalan prinsip hidup “ dangakan kecek uang, iyokan kecek awak”. Dengarkan kata orang, tapi lakukan apa yang ingin kita lakukan sesuai keyakinan kita.
Baca Juga: BRI Liga 1 : Persebaya Resmi Rekrut Ze Valente Dari PSS Sleman
Ia bagaikan batu karang jika sudah berpendapat terhadap sesuatu, sekalipun digempur dari segala penjuru.
Sebagai temannya, saya beberapa kali berhadapan dengan Denny dalam masalah seperti ini. Yang amat terasa ialah sikapnya waktu Pilkada Jakarta. Denny memilih tak mendukung Ahok, tapi sebaliknya.
Sementara kawan kawan mayoritas memilih Ahok. Masalahnya di banyak WAG group Denny tanpa kompromi terus menggempur dengan tulisan tulisan yang isinya tak mendukung Ahok tapi malah mendiskreditkan Ahok
Salah satu yang paling tragis adalah sebuah WAG yang didirikan oleh sebagian besar angkatan 80-an dan menjadi rumah diskusi yang hangat. Mayoritas memilih Ahok tapi Denny terus share tulisan yang tak mendukung Ahok.
Baca Juga: Gugup, Penjual Senjata Api Rakitan di Kalidoni Palembang Sumatra Selatan Ditangkap
Kepada Denny berkali kali saya ingatkan agar stop, tak usah kirim tulisannya WAG tersebut demi keutuhan bersama. Tapi Denny jalan terus, tak peduli.
Berulang kali saya ingatkan, ia kukuh dengan sikapnya. Ia berkata “biar saja Elza, ini pembelajaran demokrasi yang sesungguhnya. Nanti juga habis pilkada kita bersatu lagi.”
Akhirnya apa yang saya katakan menjadi kenyataan. Group WAG itu ditinggalkan teman yang tak sefaham. Hubungan kami dengan teman teman itu yang berjalan baik puluhan tahun memburuk, bahkan sampai kini.