Elza Peldi Taher: 60 Tahun Denny JA, Catatan Seorang Sahabat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 07 Januari 2023 11:20 WIB
Pak Djohan kemudian mengambil mengundang anak anak muda dan mendiskusikan buku kontroversil itu di rumahnya. Diskusi Itulah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Kelompok Studi Proklamasi. Tujuan utama kami adalah memperdalam agama Islam yang terbuka dan modern.
Sejak itu hampir tiap hari minggu selama bertahun tahun kami berkumpul di rumah Pak Djohan yang mewakafkan waktu dan tenaganya menemani kami.
Selain kami berdua juga berkumpul Budhy Munawar Rachman, Jonminofri, Jojo Rahardjo, Ali samudra Allah, Halimah, Muhammad Asrun dan kemudian menyusul Munawir, Rina Nazrina. Pada mulanya yang datang amat banyak tapi kemudian mengkristal menjadi nama nama diatas saja.
Baca Juga: Inilah 5 Anggota Angkatan Laut dalam Anime One Piece yang Baik dan Bersikap Adil Terhadap Bajak Laut
Makin lama Kelompok Studi Proklamasi makin mengkristal dan berubah gerakannya. Diskusinya tak hanya soal Islam tapi soal pembangunan dan Kebangsaan.
Dari hanya sekedar diskusi internal di antara kami, kelompok ini kemudian aktif mengadakan diskusi di berbagai kampus. Hasil diskusi sering diliput media masa.
Denny kemudian dipilih menjadi ketua pertama dari Kelompok Studi Proklamasi. Ia kemudian terpilih kembali menjadi ketua dua tahun berikutnya.
Kembali ke pertemuan awal dengan Denny. Kali pertama bertemu saya sudah punya rasa kagum pada Denny. Ia bicara runtut, kalimat teratur, mudah dicerna, suara kencang tapi yang paling penting; bacaannya luas.
Ia mengutip berbagai buku dengan canggih untuk mempertahankan argumentasinya. Padahal waktu sebagian kami masih mahasiswa tingat dua atau tiga.