DECEMBER 9, 2022
Buku

Merasakan Jejak Tuhan dalam Agama, Filsafat, Seni, dan Gerakan Sosial

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

-000-

6. Gerakan Sosial: Cinta yang Membela

Cinta kepada Tuhan, jika sejati, tidak hanya tinggal di sajadah. Ia turun ke jalan. Ia berdiri di antara yang tertindas. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Yang Benar dan Yang Keliru dalam Keputusan Kontroversial Danantara

Dari Gandhi hingga Martin Luther King Jr., dari Al-Hallaj hingga pembela HAM masa kini, cinta Ilahi menjadi aksi.

Budhy mengajak kita memahami: cinta sejati adalah keberpihakan pada keadilan.

-000-

Titik Temu: Dimensi Esoterika dan Rudolf Otto

Buku Budhy ini mengingatkan saya pada karya agung Rudolf Otto berjudul The Idea of the Holy (Oxford University Press, 1923). 

Otto memperkenalkan konsep numinous: pengalaman akan Yang Kudus sebagai mysterium tremendum et fascinans—rasa takut sekaligus tertarik, gemetar sekaligus terpanggil.

Seperti Otto, Budhy tidak mengajarkan Tuhan. Ia mengajak kita mengalami Tuhan. Dalam pengalaman itulah, agama menjadi jalan batin. Bukan monopoli wahyu, tapi pantulan kerinduan universal.

Halaman:

Berita Terkait