DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Mantra Dunia Minyak, Ketahanan dan Kemandirian Energi

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dan ketika konflik terjadi di Timur Tengah atau Laut Merah, kita hanya bisa berharap: jangan sampai kapal tanker tak tiba.

-000-

Dunia yang Berubah: Siapa yang Bangkit, Siapa yang Runtuh?

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Gebrakan Prabowo Subianto, Antara Gagasan Besar dan Kesiapan Tata Kelola Pemerintahan

Brasil, dulunya pengimpor BBM berat, kini menjadi pengekspor minyak mentah (crude oil) dan etanol, berkat kebijakan energi yang progresif.

Norwegia, negara kecil, justru membangun dana abadi negara (sovereign wealth fund) terbesar di dunia dari tata kelola minyak yang bersih.

Sebaliknya, Yaman yang dulu swasembada minyak kini terjerumus dalam perang dan krisis. Bangladesh kembali mengimpor gas karena salah urus.

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Publik Berharap Prabowo Subianto Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Tiga pembeda utama antara yang bangkit dan yang runtuh:

1. Investasi Eksplorasi dan Teknologi

Negara yang mandiri energi menempatkan eksplorasi dan teknologi sebagai prioritas strategis. Mereka aktif mencari cadangan baru, bahkan saat harga rendah.

Baca Juga: ANALISIS: Mengapa IHSG Bisa Anjlok yang Memicu Halt Trading

Norwegia menanam miliaran dolar di wilayah lepas pantai (offshore) Laut Utara. 

Halaman:

Berita Terkait