Rudiyanto, Guru SDN 9 Airgegas Bangka Selatan Terbitkan Tiga Buku Sekaligus.
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 16 Juni 2025 00:36 WIB

ORBITINDONESIA.COM - "Sekali petik, tiga bunga merekah. Sekali ke kebun, tiga durian jatuh." Demikian narasi dari Pamong budaya Bangka Selatan Dwikki Dhaswara untuk Rudiyanto, seorang guru SDN 9 Air Gegas Bangka Selatan yang menerbitkan tiga buku sekaligus, Minggu malam, 15 Juni 2025.
Tiga buku karya Rudyanto itu diterbitkan dua penerbit. Buku yang diterbitkan penerbit Adab adalah Menjadi Pendidik Profesional (Sesuai dengan Kebutuhan Peserta Didik Masa Kini) dan Pendidikan Karakter Peserta Didik (Strategi dan Implementasinya untuk Menghadapi Krisis Moral).
Sementara buku yang diterbitkan Penerbit Inalay berjudul Isu Pendidikan Terkini dan Solusinya.
Baca Juga: Buku Simon Sinek, Start with Why: Menemukan "Mengapa" Sebagai Kunci Kepemimpinan dan Inspirasi
Prestasi besar ini tidak heran bila mendapatkan respon positif dari pembaca buku khususnya pegiat literasi yang bernaung dalam grup percakapan WhatsApp Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Bangka Selatan.
Dalam sejarah buku di Bangka Selatan, baru kali ini seorang penulis melahirkan tiga buku sekaligus.
Pegiat literasi Negeri Junjung Behaoh memberikan apresiasi yang tinggi dengan prestasi ini.
Baca Juga: Buku Karen Armstrong, The Lost Art of Scripturalism
Menanggapi pujian dari pegiat literasi Bangka Selatan, guru yang mengabdikan diri di SDN 9 Air Gegas itu cuma mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya sehingga mampu menerbitkan tiga buku sekaligus.
"MasyaAllah. Alhamdulillah. Tabarakallah. Makaseh Bang Hendraone, Bang Rusmintobs, Bang Dwiki, Guru Ummi Sulis, sahabat Rapi SDN Lepar dan para suhu lain yang telah membantu dalam proses penerbitan buku kami. Barakallah Fiiikum," balasnya dalam grup percakapan WhatsApp PD GPMB Bangka Selatan.
Pada sisi lain, bukan sesuatu yang aneh bila Rudyanto mampu melahirkan tiga buku sekaligus.
Baca Juga: Buku John Palmeyer, “Ketika Iman Jadi Ancaman: Refleksi Kritis dalam Is Religion Killing Us?”
Tulisannya bertebaran di berbagai media massa. Dalam setahun, tenaga pendidik ini mampu melahirkan sekitar 100 artikel yang bertemakan tentang pendidikan. Profesinya memang sebagai guru.
Rudiyanto yang kini tinggal di Dusun Mekarjaya, Payung, adalah aset Negeri Junjung Behaoh yang sangat potensial dalam menggerakkan kebermajuan dunia literasi Bangka Selatan yang makin menggeliat.***