ORBITINDONESIA.COM - Apakah agama, yang seharusnya membawa kedamaian, justru menjadi sumber kekerasan? Itulah pertanyaan tajam yang diangkat oleh Jack Nelson & John Palmeyer dalam bukunya Is Religion Killing Us?.

Melalui gaya penulisan yang lugas dan reflektif, Nelson & Palmeyer menggugat relasi antara agama dan kekerasan, bukan untuk menafikan peran agama, tetapi untuk membuka ruang kritis terhadap cara manusia memahami dan menghayatinya.

Nelson & Palmeyer membawa pembaca menjelajahi berbagai konflik—dari perang suci hingga terorisme modern—yang sering kali dibungkus dengan simbol-simbol agama.

Baca Juga: Resensi Buku: Iman, Spiritualitas, dan Pengobatan Karya Dane E. King

Ia tak hanya menunjuk satu agama, melainkan mengajak kita melihat bagaimana fanatisme, eksklusivitas, dan interpretasi literal atas teks-teks suci dapat menciptakan “agama yang mematikan”.

Buku ini tidak mengajak kita meninggalkan agama, melainkan menuntut transformasi spiritual yang mendalam: dari agama sebagai doktrin yang memisahkan, menjadi agama sebagai kekuatan transformatif yang menyatukan dan memanusiakan.

Bagian paling menarik dari buku ini adalah ketika Nelson & Palmeyer mengulas pentingnya spiritualitas lintas iman dan praktik keberagamaan yang berakar pada empati, kasih, dan keterbukaan.

Baca Juga: Buku Alan Watts: The Way of Zen, Menyelami Kedalaman Spiritualitas Zen

Ia mengajak pembaca untuk tidak berhenti pada simbol, tapi menyelami makna terdalam dari ajaran agama itu sendiri.

Kekuatan buku ini terletak pada keberaniannya menyuarakan kritik terhadap praktik keagamaan yang destruktif, dengan tetap menghargai nilai-nilai suci yang hidup dalam agama.

Namun, beberapa bagian mungkin terasa provokatif bagi pembaca yang tidak siap membuka diri terhadap kritik.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual

Secara keseluruhan, Is Religion Killing Us? adalah bacaan penting bagi siapa pun yang peduli terhadap masa depan keberagamaan yang damai, dewasa, dan lebih manusiawi.***