Mengapa Perekonomian China Tetap Tangguh Meski Menghadapi Guncangan Eksternal
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Rabu, 11 Juni 2025 01:03 WIB

Oleh Xin Ping*
ORBITINDONESIA.COM - Data ekonomi China untuk April dianggap "melampaui ekspektasi" di kalangan para pelaku industri. Salah satu media asing berkomentar bahwa "di tengah konflik perdagangan, China berhasil menghindari perlambatan ekonomi."
Namun bagaimana China mempertahankan stabilitas ekonomi dalam menghadapi tekanan eksternal? Mari kita tinjau dua perkembangan terbaru:
Baca Juga: Penelitian Sebut Tarif AS Akan Picu Krisis Energi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Pada hari yang sama dengan perilisan data tersebut, Huawei mengadakan acara peluncuran produk, memperkenalkan komputer bertenaga HarmonyOS miliknya. Sehari kemudian, Xiaomi mengumumkan produksi massal cip ponsel pintar (smartphone) Xuanjie O1 yang dikembangkan secara independen menggunakan teknologi proses 3-nanometer.
Tidak ada bentuk pengekangan atau penindasan yang dapat mengganggu atau telah mengganggu kemajuan inovasi dan pertumbuhan independen China. Keyakinan dan kemandirian yang tak tergoyahkan inilah yang memungkinkan ekonomi China mencatatkan kinerja di atas ekspektasi pada April.
Inovasi Akar Rumput
Pada awal April, sebuah kunjungan ke Yiwu, Provinsi Zhejiang, yang dikenal sebagai "ibu kota komoditas kecil dunia", mengungkap bagaimana bisnis-bisnis berkolaborasi untuk membangun merek dan memamerkan produk berkualitas tinggi kepada pembeli global.
Beralih dari model produsen peralatan asli (Original Equipment Manufacturer/OEM) ke merek milik sendiri, Yiwu Selection telah meluncurkan gerai-gerai flagship di luar negeri. Saat hari pembukaan pada Januari, gerai debut globalnya berhasil mendapatkan pesanan senilai 120 juta yuan (1 yuan = Rp2.265). Pada Februari, cabang Eropa gerai tersebut dibuka di Venesia, Italia.
Dalam beberapa bulan, inisiatif ini mendongkrak penjualan lebih dari 190 merek Yiwu hingga lebih dari 100 juta yuan, bermitra dengan entitas bisnis di 11 negara.
Baca Juga: Kesulitan Ekonomi Redupkan Perayaan Hari Raya Iduladha Warga Yaman
Banyak eksportir Yiwu berinovasi dan memperluas rantai pasokan untuk memperkuat daya saing. Seperti yang dikatakan seorang pedagang lokal, "Dengan produk berkualitas dan pasar yang besar, kami tidak takut akan gejolak."
Momentum kumulatif bisnis perorangan mendukung pertumbuhan ekonomi China yang lebih luas. Pada April, total impor dan ekspor barang China tumbuh 5,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan ekspor melonjak 9,3 persen (yoy).
Kekuatan Struktural
Baca Juga: Pada Momen Iduladha, Warga Afghanistan Bergulat dengan Kesulitan Ekonomi di Tengah Sanksi AS
Dalam empat bulan pertama 2025, ekspor produk elektromekanik berteknologi tinggi China melonjak 9,5 persen (yoy), mencerminkan daya saing global yang semakin kuat. Sementara itu, perusahaan swasta, dengan memanfaatkan diversifikasi pasar, mencatatkan kenaikan impor dan ekspor sebesar 6,8 persen dalam periode yang sama.
Lonjakan ekspor pada April bukanlah kebetulan belaka, lonjakan ini berasal dari penyesuaian ekonomi yang terus berlanjut serta keuntungan-keuntungan uniknya:
-- Skala dan ketahanan: Sebagai pusat manufaktur terbesar di dunia (memegang posisi teratas selama 15 tahun) dan pasar konsumen terkemuka, skala ekonomi China yang luas memastikan ketahanan terhadap risiko yang kuat.
Baca Juga: Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya Gandeng MD Entertaninment HIdupkan Industri Film
-- Peningkatan struktural: Dengan terus memajukan restrukturisasi industri, memupuk kekuatan produktif baru, dan membangun pasar domestik yang terpadu, China telah memperoleh otonomi pembangunan untuk menghadapi guncangan-guncangan eksternal.
-- Kebijakan yang terkalibrasi: Langkah-langkah bertahap yang diterapkan sejak akhir 2023 telah menstabilkan ekspektasi, dengan kebijakan tertarget untuk ketenagakerjaan, perusahaan, dan pasar. Arahan selanjutnya dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (Central Economic Work Conference) China dan sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) China telah memastikan keberlanjutan kebijakan.
Pengakuan Global
Baca Juga: Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang di Sumatra Barat Kunci Pertumbuhan Ekonomi 7,3 Persen
Penurunan suku bunga baru-baru ini, kebijakan fasilitasi perdagangan, dan liberalisasi sektor jasa menandakan pertumbuhan lebih lanjut. Seiring berlakunya kebijakan-kebijakan baru, ekonomi China berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi berbagai tantangan.
Institusi-institusi internasional telah menaikkan perkiraan pertumbuhan, sementara para eksekutif multinasional semakin memandang China sebagai sebuah oase yang penuh kepastian.
Meski ketidakpastian eksternal tetap ada, ekonomi China berakar pada fundamental yang kuat, pembuatan kebijakan yang cerdas, potensi konsumsi, dan momentum yang didorong oleh inovasi.
Baca Juga: Ekosistem Pertukaran Baterai Baru Gerakkan Transformasi Ekonomi dan Hijau di Sektor Truk Berat China
Catatan editor: Penulis adalah seorang komentator urusan internasional yang secara rutin menulis untuk Xinhua News, Global Times, China Daily, dan CGTN. Dia dapat dihubungi melalui email di xinping604@gmail.com. Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis sendiri dan tidak selalu mencerminkan posisi Kantor Berita Xinhua.***