DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang di Sumatra Barat Kunci Pertumbuhan Ekonomi 7,3 Persen

image
Foto udara sebuah kapal bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. Antara/Fandi Yogari

ORBITINDONESIA.COM - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Sumatra Barat (Sumbar) menyebut pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat bisa menjadi kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di provinsi itu sebesar 7,3 persen pada 2029.

"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3 persen, maka butuh pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang," kata Kepala DJPb Provinsi Sumbar Syukriah di Kota Padang, Senin, 9 Juni 2025, menyikapi target pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang sebesar 7,3 persen pada 2029 yang ditetapkan pemerintah setempat.

Menurut Syukriah, keberadaan Pelabuhan Teluk Tapang bisa menjadi pintu ekspor utama, selain Pelabuhan Teluk Bayur. Oleh karena itu, keberadaannya harus segera dioptimalkan agar tidak tertinggal dari daerah lain.

Baca Juga: Sumbar Talenta Terpilih Menari di Depan Walikota Den Haag di Pembukaan Tong Tong Fair

Dalam pengerjaannya pembangunan ini harus disinergikan dengan revitalisasi Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang maupun penguatan Pelabuhan Panasahan yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga Provinsi Sumbar memiliki tiga simpul pelabuhan yang saling menopang konektivitas ekonomi.

"Sumatra Barat membutuhkan nilai investasi yang besar dan langkah-langkah konkret dari hulu ke hilir. Kita tidak bisa menunggu setiap potensi, tapi harus segera diolah menjadi kekuatan ekonomi riil," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3 persen pada 2029, maka perubahan pola pikir dan pola kerja harus dikedepankan.

Baca Juga: Sumbar Talenta Diundang ke Malaysia Pada Acara Festival Warisan Etnik Nusantara, Oktober 2023

"Selama ini kita masih berada di zona nyaman. Target 7,3 persen adalah tantangan yang harus dijawab dengan langkah konkret. Sumbar mempunyai potensi, dan tinggal bagaimana meyakinkan investor serta menyiapkan pondasi agar investasi masuk," ujar Gubernur.

Eks Wali Kota Padang itu mengatakan hingga 2029 diperkirakan akan ada kebutuhan investasi di Ranah Minang mencapai Rp117,3 triliun yang difokuskan pada sektor-sektor produktif dan berorientasi ekspor. Termasuk juga kerja sama lintas sektor, percepatan penyelesaian lahan, reformasi perizinan dan hilirisasi.

"Saya menyakini target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3 persen pada 2029 dapat terealisasi melalui kerja cepat dan terukur," kata dia.***

Berita Terkait