DECEMBER 9, 2022
Internasional

Israel Sebut akan Bangun 22 Permukiman Baru Yahudi di Tepi Barat yang Diduduki

image
Pasukan Israel terlihat saat operasi serangan militer di Nablus, Tepi Barat bagian utara, pada 9 Mei 2025. (Xinhua/Ayman Nobani)

ORBITINDONESIA.COM -- Israel pada Kamis, 29 Mei 2025 mengatakan akan membangun 22 permukiman baru Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, dalam apa yang disebut oleh para pejabat sebagai perluasan strategis kehadiran Israel di wilayah Palestina.

Sebuah peta yang dirilis oleh menteri keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Bezalel Smotrich, menunjukkan rencana tersebut mencakup pembangunan kembali dua pos, Homesh dan Sa-Nur, di bagian utara wilayah itu. Kedua pos tersebut dievakuasi pada 2005 sebagai bagian dari penarikan Israel dari Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel Katz, menteri pertahanan Israel, mengonfirmasi persetujuan Kabinet Keamanan atas rencana itu, menyebutnya sebagai "keputusan bersejarah" untuk "memperkuat genggaman kami" di Tepi Barat.

Baca Juga: Zadie Smith dan Ian McEwan di Antara 380 Penulis dan Kelompok yang Sebut Perang Gaza sebagai "Genosida"

Pengumuman itu muncul ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mengambil kendali penuh atas Gaza. Sementara itu, sejumlah menteri yang mendukung perluasan permukiman, termasuk Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, menyerukan untuk membangun kembali permukiman Yahudi yang dulu telah dievakuasi di Gaza.

Israel mencaplok Tepi Barat dalam Perang Timur Tengah pada 1967, dan sejak saat itu terus memperluas permukiman di wilayah tersebut. Saat ini, lebih dari 720.000 pemukim Israel tinggal di komunitas-komunitas yang dijaga ketat di Tepi Barat.

Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2334, bersama dengan pendapat penasehat dari Mahkamah Internasional, menyatakan bahwa semua permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki adalah ilegal.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Masih Berlanjut, Korban Jiwa di Gaza Bertambah Lagi 33 Orang

Masyarakat internasional secara luas menganggap permukiman Israel di Tepi Barat, tempat di mana Palestina ingin mendirikan negara masa depan mereka, sebagai penghalang bagi tercapainya perdamaian antara Israel dan Palestina.***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait