DECEMBER 9, 2022
Teknologi

China Bangun Konstelasi Satelit untuk Fasilitasi Konektivitas Pintar dari Luar Angkasa

image
Roket pengangkut CERES-1 yang mengangkut empat satelit lepas landas dari perairan dekat Provinsi Shandong, China timur, pada 19 Mei 2025. (Xinhua/Guo Xulei)

Konstelasi itu terdiri dari rencana tiga fase, yakni 72 satelit untuk komunikasi data real-time global pada Fase Pertama, 264 satelit untuk konektivitas langsung ke smartphone pada Fase Kedua, dan 5.676 satelit untuk layanan pita lebar (broadband) global pada Fase Ketiga, menurut Wang.

Didukung oleh konstelasi satelit, beberapa kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Zeekr dan Galaxy dari Geely kini dilengkapi dengan fitur komunikasi luar angkasa. Pengguna dapat mengirim dan menerima pesan melalui satelit saat jaringan di Bumi mengalami gangguan.

Pada Juni tahun lalu, konstelasi satelit Geely memulai operasi komersial internasional di beberapa wilayah Timur Tengah, dan berencana memperluas layanannya ke Afrika Utara pada 2025. Ekspansi ini menandai tonggak sejarah bagi perusahaan luar angkasa komersial China di panggung internasional.

Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Kerusakan Tiga Bangunan di Pangkalan Udara Nevatim Israel Akibat Serangan Rudal Iran

Sejumlah analis industri mengungkapkan jaringan satelit sangat berharga untuk aplikasi kendaraan otonomos, karena menyediakan konektivitas yang andal di area-area yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan tradisional.

Menurut Grand View Research, pasar kendaraan otonomos global diperkirakan akan mencapai 557 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.255) pada 2030. Konstelasi satelit China memosisikan dirinya untuk merebut pangsa pasar yang signifikan melalui kemitraan dengan berbagai produsen mobil.

Geespace telah mendirikan pabrik berteknologi canggih di Taizhou, sebuah kota di China timur, dengan memanfaatkan desain modular dan teknologi manufaktur cerdas. Fasilitas ini dirancang untuk mengurangi biaya produksi sebesar 45 persen dan mampu memproduksi 1 hingga 2 satelit per hari, dengan kapasitas tahunan hingga 500 satelit.

Baca Juga: Meutya Hafid Menilai Satelit SATRIA-1 Bisa Penuhi Target Layani 20.000 Titik Akses Internet Akhir 2024

Sektor ekonomi lain yang berkembang pesat di China juga menciptakan peluang besar bagi internet satelit orbit rendah Bumi, seiring drone yang jumlahnya terus meningkat bergantung pada jaringan cerdas ketinggian rendah (low-altitude).

China sedang mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan cerdas ketinggian rendah dan mendorong penelitian serta pembangunan teknologi 5G/5G-A, navigasi Beidou, dan internet satelit.

"Jaringan cerdas ketinggian rendah, sebagai fondasi digital untuk ekonomi ketinggian rendah, dapat memastikan operasi yang aman bagi pesawat terbang ketinggian rendah," kata Lu Feng, seorang peneliti dari institut riset teknologi di Beijing. ***

Baca Juga: Lewat BAKTI AKSI, Layanan Satelit SATRIA-1 Akan Fasilitasi Konektivitas Pos-pos TNI AL

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait