Militer Korea Selatan Deteksi Sinyal Korea Utara Sedang Bersiap Luncurkan Satelit Pengintai
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 25 Mei 2024 05:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Militer Korea Selatan mendeteksi dugaan tanda-tanda Korea Utara sedang bersiap meluncurkan satelit pengintai militer, menurut keterangan pejabat militer Korsel pada Jumat, 24 Mei 2024.
Pada Desember, Pyongyang menyatakan tekad untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata lagi tahun ini, sebulan setelah Korea Utara berhasil menempatkan satelit pertamanya ke orbit.
Sementara pada awal tahun ini, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won-sik mengatakan kepada wartawan bahwa satelit mata-mata Malligyong-1 milik Korea Utara tampaknya mengorbit Bumi tanpa aktivitas.
Tanda-tanda persiapan peluncuran satelit mata-mata militer Korea Utara, menurut pejabat tersebut, terdeteksi baru-baru ini di wilayah Tongchang-ri.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat terus memantau dan melacak aktivitas terkait,” kata pejabat itu, yang melekat pada Kepala Staf Gabungan militer Korsel.
Korea Utara melakukan ketiga peluncuran satelitnya pada tahun lalu dari stasiun peluncuran satelit milik mereka di provinsi barat laut Pyongan Utara, Tongchang-ri.
Meskipun militer terus-menerus mendeteksi aktivitas personel, kendaraan, dan peralatan di lokasi peluncuran, skalanya tampaknya semakin besar akhir-akhir ini.
Peralatan yang digunakan untuk mengukur dan menilai lintasan peluncuran roket luar angkasa dikatakan telah terdeteksi di lokasi tersebut.
Militer Korsel saat ini memperkuat pengawasan dan pemantauan di wilayah tersebut, yang diiringi dengan persiapan untuk mencegat kendaraan peluncuran Korea Utara jika memasuki wilayah udara Korea Selatan, kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Di Tengah Dugaan Kerja Sama Senjata, Korea Utara Kirim Delegasi ke Iran
Jika Korea Utara tetap melanjutkan peluncurannya, mereka kemungkinan akan memberi tahu Jepang mengenai jadwalnya seperti yang dilakukan sebelum ketiga peluncuran satelitnya tahun lalu, ujar sang pejabat.
Dugaan persiapan tersebut muncul saat para pemimpin Korea Selatan, China, dan Jepang akan mengadakan pertemuan puncak trilateral di Seoul pada Senin, 27 Mei 2024 untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun.
Rencana pertemuan itu menimbulkan spekulasi bahwa Korea Utara kemungkinan akan mengatur waktu peluncurannya bertepatan dengan pertemuan tersebut untuk memaksimalkan potensi dampak politik.
Baca Juga: Adik Perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong Tepis Kecurigaan tentang Ekspor Senjata Korea Utara ke Rusia
Korsel, AS, dan negara-negara lain mengecam peluncuran roket luar angkasa yang dilakukan Korea Utara.
Mereka menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang melarang peluncuran rudal balistik, karena peluncuran itu menggunakan teknologi yang sama. ***