Di Tengah Dugaan Kerja Sama Senjata, Korea Utara Kirim Delegasi ke Iran
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 24 April 2024 09:23 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Korea Utara mengirimkan delegasi ekonomi ke Iran yang menimbulkan kecurigaan akan kerja sama antara kedua negara mengenai program persenjataan.
“Delegasi tersebut dipimpin oleh Menteri Hubungan Ekonomi Eksternal Yun Jong-ho,” demikian kantor berita pusat Korea, Rabu 24 April 2024.
Kunjungan pejabat Korea Utara ke Iran jarang terjadi sejak 2019. Waktu itu, Pak Chol Min yang menjabat wakil ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara mengunjungi Iran untuk membahas kerja sama.
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Pyongyang dan Teheran diketahui memiliki hubungan dekat selama berada di bawah sanksi internasional atas program senjata mereka.
Kedua negara tersebut diduga membuat pertukaran suku cadang dan teknologi peluru kendali balistik, terutama pada perang Iran-Irak 1980-1988.
Kunjungan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa selain kerja sama ekonomi, Korea Utara mungkin berupaya memperdalam hubungan militer dengan Iran di tengah perang Rusia melawan Ukraina.
Pyongyang dan Teheran dikenal sebagai penyedia utama senjata untuk Moskow.
Menyusul peluncuran lebih dari 300 drone dan pelru kendali Iran baru-baru ini ke arah Israel, muncul spekulasi bahwa suku cadang atau teknologi militer Korea Utara dapat digunakan untuk salvo peluru kendali Iran terhadap Israel dengan alasan kerja sama militer yang erat antara Pyongyang dan Teheran.
Pada 2006, Panglima Garda Revolusi Iran secara terbuka mengakui bahwa negaranya telah memperoleh peluru kendali Scud-B dan Scud-C dari Korea Utara selama perang, tetapi tidak lagi membutuhkan bantuan Pyongyang.
Sedangkan laporan Badan Intelijen Pertahanan AS pada 2019 menunjukkan bahwa peluru kendali balistik Shahab-3 Iran dikembangkan berdasarkan peluru kendali Rodong jarak menengah Korea Utara.