Pengemis Bawa Anak Hingga Pengamen Terjaring Razia PMKS di Jakarta Timur
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 27 Mei 2025 07:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Personel gabungan Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) dalam razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025 malam di sejumlah ruas jalan menjaring pengemis yang membawa anak hingga pengamen.
"Kegiatan malam ini merupakan lanjutan arahan pimpinan terkait PMKS yang bawa anaknya di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Klender baru. Hasilnya mendapatkan tiga PMKS," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Duren Sawit, Jamal usai melakukan razia PMKS di wilayah Jakarta Timur, Senin dini hari.
Kegiatan penertiban dimulai sekitar pukul 19.00 WIB bersama Camat Duren Sawit, Kasie Pemerintah Kecamatan Duren Sawit, Kepala Seksie, Polsek Duren Sawit, Sudin Perhubungan dan Sudin Sosial Jakarta Timur melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S).
Jamal menyebut dalam razia, petugas Satpol PP Duren Sawit sempat berdebat dengan seorang PMKS perempuan yang membawa anaknya untuk mengemis.
Perempuan tersebut menolak saat hendak dilakukan pendataan oleh petugas setempat. Lalu, pengemis itu juga mengaku belum mulai melakukan aksi minta-minta ke wilayah setempat.
"Kita jaring pengemis di beberapa titik mulai dari Jalan I Gusti Ngurah Rai depan Stasiun Klender Baru," ujar Jamal.
Baca Juga: Belum Ada Regulasi Yang Jelas, Para Sopir Truk di Jawa Timur Tolak Razia ODOL
Selain itu, Jamal menjelaskan, razia ini bertujuan meningkatkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dari kejahatan jalanan.
Proses razia menyasar pengamen yang membawa anaknya untuk dieksploitasi ataupun mencari keuntungan.
"Tiga PMKS ini selanjutnya kita bawa ke panti Cipayung untuk diadakan pembinaan. Imbauan untuk masyarakat terkait PMKS agar tidak ada lagi, karena ini keluhan dan keresahan masyarakat," ucap Jamal.
Sebelumnya diberitakan, seorang PMKS yang membawa anak dengan kondisi tertidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur sempat menangis histeris hingga dibela oleh preman sekitar saat hendak diamankan.