Catatan Denny JA: Ikhtiar Ikut Merayakan Secara Sosial Hari Raya Agama Lain
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 22 Mei 2025 06:23 WIB

Perayaan hari besar agama lain adalah ritual cinta sipil, bukan sekadar simbol.
Bukti ilmiah mendukung ini. Studi Gordon Allport tentang Contact Hypothesis (1954), meta-analisis Pettigrew & Tropp (2006), hingga survei IDEALS Project di Amerika Serikat.
Mereka menunjukkan pertemuan lintas iman yang setara dan berkelanjutan menurunkan prasangka, meningkatkan empati, dan membentuk jejaring sosial baru.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Penentu Utama Meraih Mimpi
-000-
Buku ini mengusung dua prinsip inti dari Esoterika:
1. Agama sebagai kekayaan kultural milik bersama.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Papua yang Luka dan Melahirkan Puisi
2. Satu Bumi, Satu Manusia, Satu Spiritualitas.
Di era digital yang dingin, kita butuh ruang hangat yang tak bertanya: “Kamu agama apa?” tetapi: “Apa yang membuatmu mencintai sesamamu?”
Buku ini manifesto tentang bagaimana merayakan iman secara sosial bukan hanya mungkin, tapi perlu.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Bank Dunia Tempatkan Indonesia Negara Berpenduduk Miskin Keempat?
Ia mengajak kita tak hanya untuk membaca agama, tetapi menghidupi cinta yang ada di baliknya.