DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Ikhtiar Ikut Merayakan Secara Sosial Hari Raya Agama Lain

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Perayaan hari besar agama lain adalah ritual cinta sipil, bukan sekadar simbol.

Bukti ilmiah mendukung ini. Studi Gordon Allport tentang Contact Hypothesis (1954), meta-analisis Pettigrew & Tropp (2006), hingga survei IDEALS Project di Amerika Serikat.

Mereka menunjukkan pertemuan lintas iman yang setara dan berkelanjutan menurunkan prasangka, meningkatkan empati, dan membentuk jejaring sosial baru.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Penentu Utama Meraih Mimpi

-000-

Buku ini mengusung dua prinsip inti dari Esoterika:

1. Agama sebagai kekayaan kultural milik bersama.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Papua yang Luka dan Melahirkan Puisi

2. Satu Bumi, Satu Manusia, Satu Spiritualitas.

Di era digital yang dingin, kita butuh ruang hangat yang tak bertanya: “Kamu agama apa?” tetapi: “Apa yang membuatmu mencintai sesamamu?”

Buku ini manifesto tentang bagaimana merayakan iman secara sosial bukan hanya mungkin, tapi perlu.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Bank Dunia Tempatkan Indonesia Negara Berpenduduk Miskin Keempat?

Ia mengajak kita tak hanya untuk membaca agama, tetapi menghidupi cinta yang ada di baliknya.

Halaman:

Berita Terkait