Catatan Denny JA: Ikhtiar Ikut Merayakan Secara Sosial Hari Raya Agama Lain
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 22 Mei 2025 06:23 WIB

• Rumi Day
• Renungan Agama Leluhur
Setiap perayaan diisi oleh orasi, diskusi, puisi, meditasi, dan narasi personal.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Penentu Utama Meraih Mimpi
Forum ini bukan ruang teologis, melainkan ruang sosial. Para peserta tak harus berbagi iman, tapi mereka semua berbagi nilai: keheningan, cinta, kasih, belas kasih, kemanusiaan.
-000-
Mengapa Penting Merayakan Hari Raya Agama Lain Secara Sosial?
Baca Juga: Catatan Denny JA: Papua yang Luka dan Melahirkan Puisi
Pertama, karena kita hidup bersama, bukan sendirian. “Aku tak memeluk agamamu. Tapi aku memeluk kamu.” Perayaan antariman menjadi jembatan, bukan tembok .
Ke dua, karena semua agama menyimpan energi kebaikan yang bisa dibagikan. Tak perlu menjadi Hindu untuk merasakan damai dalam Nyepi.
Tak perlu menjadi Kristen untuk merasakan kehangatan lilin Natal. Spiritualitas adalah getaran, bukan monopoli.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Bank Dunia Tempatkan Indonesia Negara Berpenduduk Miskin Keempat?
Ketiga, karena dunia sedang terluka, dan cinta adalah penyembuhnya. Polarisasi, diskriminasi, dan kekerasan sektarian hanya bisa dijawab dengan praktik cinta yang konkret.