Kolom
Catatan Denny JA: Papua yang Luka dan Melahirkan Puisi
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 20 Mei 2025 19:31 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Di Palestina, yang penduduknya terjajah, Mahmoud Darwish menulis:
“Kalau aku lapar,
daging penindasku akan jadi makananku…
Hati-hatilah dengan lapar dan marahku.”
Puisinya menjadi mimbar bagi bangsa yang terjajah.
Di Chili, di era represi militer, Pablo Neruda menyerukan:
“Bangkitlah, lahir bersamaku, saudaraku…”
Puisinya menjadi pengikat rakyat dalam perjuangan.
Dan kini, di Papua, Esther Haluk berdiri dalam barisan itu.
-000-