DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

In Memoriam Harry Wibowo: Jejak Langkah Aktivis-Pemikir yang tak Pernah Mundur

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dan kemudian, pagi itu, Harwieb benar-benar pergi.

Kepergian Harwieb bukan sekadar kehilangan sahabat. Ia tipe manusia yang kini makin langka: mereka yang berpikir sambil bertindak, dan bertindak sambil berpikir.

Aktivis-pemikir. Pemikir-aktivis. Ia bukan hanya menulis tentang perubahan, tapi hidup di dalam perubahan itu.

Baca Juga: Sektor Wisata Berdenyut Kencang, Ekonomi Bali Bangkit

Ia adalah contoh bahwa perlawanan tak selalu bersuara keras. Kadang ia berwujud kalimat panjang di jurnal ilmiah, atau kerutan di dahi yang sedang membaca ulang Karl Marx.

Di zaman ketika opini dipendekkan oleh algoritma, dan pemikiran dipatahkan oleh ketergesaan, sosok seperti Harwieb adalah pengingat bahwa kedalaman tetap penting. Bahwa pemikiran tak boleh kehilangan waktu untuk merenung.

-000-

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA Menyambut Waisak: Bunga Meditasi untuk Tina Turner

Hari ini, saya ingin membuat janji kecil untuk sahabat saya itu.

“Harwieb, Index Hak Asasi yang kau gagas, akan kugali lagi. Akan kubangun ulang, sebagai peringatan bahwa engkau pernah hidup, dan pernah sangat berarti.”

Saya percaya, ada dua jenis kematian: yang menghapus nama, dan yang menyuburkan kenangan. Harwieb bukan hanya hidup dalam sejarah kecil gerakan mahasiswa. Ia hidup dalam ide yang belum selesai. Dan karena itulah, ia belum sepenuhnya mati.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menemukan Jalan Karier Sejati

Selamat jalan, Harwieb. Di jalan sunyi para pemikir yang tak minta pujian, engkau menjadi bintang tentang sebuah sikap hidup.***

Halaman:

Berita Terkait