DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Akhirnya yang Menang adalah Cinta

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Di antara debu sejarah dan gemuruh zaman, Edmond bukan lagi arsitek dendam yang terampil. la adalah cermin retak bagi kita semua. Bagaimana luka bisa menjadi lentera, Dan pengampunan adalah senjata paling purba.

Ketika algoritma menggantikan pedang, dan kebencian viral lebih cepat dari kasih, pilihan Edmond mengingatkan. Kemenangan sejati adalah ketika kita berani
melihat musuh dalam cahaya yang sama dengan diri kita yang rapuh.

Dari Edmond Dantès, kita belajar bahwa kekuasaan terbesar bukanlah ketika kita bisa membalas dendam—tetapi ketika kita memilih untuk tidak membalasnya. Karena cinta telah mengalahkan segalanya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Paus Baru di Era Artificial Intelligence

Dan dalam dunia yang keras dan hiruk-pikuk ini, dua kata sederhana bisa menjadi petunjuk hidup:

Tunggulah. Dan berharaplah.***

Jakarta, 16 Mei 2026

Baca Juga: Catatan Denny JA: Memahami Kecenderungan Politik dari Dalam Diri

CATATAN
(1) Untuk tinjauan lengkap novel The Count of Monte Cristo oleh Alexandre Dumas, lihat:

https://thelongvictorian.com/2020/08/20/book-review-the-count-of-monte-cristo-by-alexandre-dumas/?utm_source=chatgpt.com

-000-

Baca Juga: Catatan Denny JA: Bill Gates Versus Elon Musk, Dua Jalan Peradaban

Ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World

Halaman:

Berita Terkait