DECEMBER 9, 2022
Kolom

Sinyal Kuat dari Pemilu Australia dan Kanada: Trumpisme Kian Dijauhi?

image
Arsip - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan pandangannya dalam KTT ke-3 ASEAN-Australia di Jakarta, Kamis, 7 September 2023. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Berbeda dengan Trumpisme yang berpandangan unilateral dan transaksional, ketiga sosok progresif sentris itu berpegang teguh kepada multilateralisme, mendukung ekonomi pasar berjaring pengaman sosial kuat, serta meyakini terhadap kerja sama internasional dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim, serta memprioritaskan inklusivitas.

Memang belum tentu bahwa ketiga sosok progresif itu akan memiliki kebijakan ke depan yang berbeda dengan Trump, tetapi setidaknya mereka harus menunjukkan bahwa itu dapat dilakukan.

Perlu diingat bahwa Trump memenangkan jutaan suara di AS meskipun dirinya tidak menunjukkan banyak empati atau kompetensi dalam pengertian tradisional, sehingga politik saat ini dinilai bukan hanya tentang kebijakan atau kompetensi — tetapi mengenai persoalan identitas, emosi, dan kekuasaan.

Baca Juga: China Tidak Mau Perang Dagang dengan AS, tapi Tak Takut Tarif 125 Persen Trump

Trump dalam kampanyenya dapat memanfaatkan rasa marah, ketakutan, dan kebanggaan nasional, sehingga melontarkan janji-janji untuk mengatasi rasa frustrasi para pemilih. Meski hingga saat ini, janji yang paling signifikan seperti akan menurunkan harga mulai dari "hari pertama" belum bisa terealisasi dengan baik.

Bahkan, pada saat ini kondisi perekonomian global juga dalam kondisi ketidakstabilan yang sangat tinggi, terutama hasil dari kebijakan tarif Trump.

Untuk itu, pemimpin kalangan progresif sentris memang benar dalam menjadikan empati dan kompetensi sebagai fondasi, tetapi kedua hal itu perlu dipadukan dengan pesan yang menghubungkan dengan pemilih secara emosional (tetapi tidak terjebak dengan isu-isu nasionalis-populis).

Baca Juga: Laporan Sastra Wijaya: Inilah Tempat Membeli Bahan Makanan Asal Indonesia di Melbourne Australia

Disrupsi harapan

Dengan kata lain, Trumpisme sebenarnya menawarkan disrupsi berupa "pemberontakan" untuk menyalurkan rasa marah hingga frustasi para pemilih, sedangkan kaum sentris harus menawarkan disrupsi mereka sendiri yang berarti dan penuh harapan.

Oleh karena itu, para pemimpin yang tidak sejalan dengan kebijakan ala Trump harus mengakui bahwa mereka bukanlah politisi yang memiliki slogan besar dan akan meruntuhkan berbagai sistem yang ada dan berlaku pada saat ini.

Baca Juga: Penguatan Kerja Sama ASEAN Juga Mesti Ditempuh Saat Hadapi Tarif Resiprokal Donald Trump

Namun, para pemimpin anti-Trump perlu menekankan bahwa mereka juga merupakan seseorang yang mengalami ketidakpastian yang sama dengan banyak warga, seperti cemas dengan tagihan bulanan, apakah generasi mendatang akan dapat hidup lebih baik dengan kondisi yang sama atau memiliki kesejahteraan yang lebih baik dari para pendahulunya.

Halaman:

Berita Terkait