DECEMBER 9, 2022
Kolom

Sinyal Kuat dari Pemilu Australia dan Kanada: Trumpisme Kian Dijauhi?

image
Arsip - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan pandangannya dalam KTT ke-3 ASEAN-Australia di Jakarta, Kamis, 7 September 2023. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Hasil pemilu Australia juga mirip dengan pemilu di Kanada yang baru saja berlangsung pekan lalu, yang kembali dimenangkan pihak petahana yaitu Partai Liberal Kanada pimpinan Carney.

Padahal, baik di Australia maupun Kanada, kedua partai yang berkuasa di masing-masing negara (yaitu Buruh Australia dan Liberal Kanada), menurut sejumlah survei awalnya berada dalam posisi sulit karena perolehan suaranya diprediksi tertinggal jauh dari pihak oposisi.

BBC memberitakan bahwa memasuki tahun 2025, jajak pendapat memprediksi Partai Liberal Kanada hanya memperoleh 16 persen, atau jauh tertinggal dibandingkan dengan 45 persen untuk pihak oposisi yaitu Partai Konservatif pimpinan Pierre Poillievre, yang diprediksi akan meraih kemenangan telak.

Baca Juga: China Tidak Mau Perang Dagang dengan AS, tapi Tak Takut Tarif 125 Persen Trump

Namun, setelah Presiden Trump memberlakukan tarif keamanan nasional terhadap Kanada dengan dalih dugaan keterlibatan Kanada dalam perdagangan fentanil, serta beberapa kali pernyataan Trump yang ingin membuat Kanada menjadi negara bagian ke-51 Kanada, ternyata dapat mengubah prediksi tersebut.

Kemudian, setelah Mark Carney terpilih sebagai pemimpin Liberal serta menjadi PM menggantikan Justin Trudeau, hanya delapan pekan silam, ternyata Partai Liberal memperoleh keunggulan yang konsisten dalam jajak pendapat, yang mereka raih dalam kemenangan pemilu pekan lalu.

Dalam kampanye, Carney juga dengan tegas dan lantang menyatakan bahwa "Presiden Trump telah menghancurkan ekonomi global... Kepemimpinan Amerika dalam ekonomi global telah berakhir." Meski demikian, kantor perdana menteri Kanada setelah pemilu berlangsung juga menyatakan bahwa Carney dan Trump dijadwalkan akan berbicara dan sepakat bertemu dalam waktu dekat.

Baca Juga: Laporan Sastra Wijaya: Inilah Tempat Membeli Bahan Makanan Asal Indonesia di Melbourne Australia

Sebenarnya tidak hanya di Kanada dan Australia, pemilu sebelumnya di negara Anglo-Saxon lainnya yaitu Inggris Raya pada Juli 2024 juga menghasilkan kemenangan bagi Partai Buruh Inggris pimpinan Keir Starmer.

Kemenangan Starmer dan Partai Buruh juga diduga karena pemilih tidak suka dengan oposisi Konservatif yang dinilai gaya kebijakannya mirip dengan Trumpisme.

Progresif sentris

Baca Juga: Penguatan Kerja Sama ASEAN Juga Mesti Ditempuh Saat Hadapi Tarif Resiprokal Donald Trump

Kesamaan antara Carney, Starmer, dan Albanese secara umum adalah memiliki pandangan dunia berideologi sosial demokrat atau progresif sentris, yang berbeda dengan Trumpisme yang kerap disebut sebagai konservatif nasionalis-populis.

Halaman:

Berita Terkait