Pemkab Jayapura, Papua: Festival Sejuta Hiloi pada Juni 2025 Angkat Identitas Budaya Kuliner Suku Sentani
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 02 Mei 2025 09:35 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua saat ini tengah mempersiapkan pelaksanaan Festival Sejuta Hiloi pada Juni 2025, guna mengangkat identitas budaya kuliner Suku Sentani.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura, Fredrik Modouw di Sentani, Jumat, 2 Mei 2025, mengatakan festival ini menjadi momentum untuk mengangkat kembali Hiloi sebagai simbol penting dalam budaya kuliner masyarakat adat Suku Sentani.
"Hiloi merupakan garpu kayu tradisional yang digunakan secara turun-temurun untuk menyantap papeda yang adalah makanan pokok khas Papua, keberadaan ( Hiloi ) tidak terpisahkan dari (Helai) atau wadah papeda dari gerabah, serta (Hote) atau tempat lauk berbahan tanah liat," katanya.
Baca Juga: Kabupaten Jayapura, Papua Jadikan Lukisan Kulit Kayu sebagai Produk Kerajinan Unggulan
Menurut Fredrik, ketiga peralatan kuliner ini bukan sekedar peralatan makan, tetapi menyimpan nilai adat, spiritual dan sosial dalam kehidupan masyarakat Sentani.
"Festival ini kami gagas sebagai upaya pelestarian warisan budaya tak benda masyarakat Sentani, yang akan berlangsung di Kampung Ebungfa, Distrik Ebungfauw," ujarnya.
Dia menjelaskan, Hiloi tidak hanya hadir di meja makan, tetapi juga dalam berbagai kegiatan adat dalam seperti upacara pernikahan, pertemuan keluarga besar, hingga perayaan keagamaan. Hampir setiap rumah orang Sentani memiliki Hiloi yang diwariskan sebagai warisan leluhur lintas generasi.
Baca Juga: Pemkab Jayapura Provinsi Papua Batasi Pendirian Toko Eceran Modern di Sentani
"Festival Budaya Sejuta Hiloi akan melibatkan para pengrajin tradisional, tokoh adat, pelaku kuliner, serta generasi muda yang akan terlibat dalam berbagai kegiatan seperti pameran kerajinan Hiloi, lokakarya pembuatan alat makan tradisional, lomba penyantap papeda serta diskusi budaya," katanya lagi.
Dia menambahkan pentingnya membangun kebanggaan terhadap identitas lokal dalam menghadapi arus modernisasi, festival ini juga menjadi bagian dari strategi pengembangan pariwisata berbasis budaya di Kabupaten Jayapura.
"Kami telah bekerja sama dengan lembaga adat, komunitas seni, serta pemerintah kampung dalam mempersiapkan festival ini, selain pertunjukan budaya pengunjung juga dapat langsung menyaksikan proses pembuatan Hiloi dan mencicipi papeda secara tradisional," ujarnya lagi.***