Buku
Pengantar dari Denny JA untuk Buku Dr. Sri Sulistyaningsih: “Membangun Karakter Bangsa…”
- Penulis : Arseto
- Jumat, 02 Mei 2025 08:32 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Korupsi bukan hanya soal hukum, tapi gambaran karakter dan mental kolektif.
-000-
Bagaimana Jepang membangun karakter dan budaya kejujuran?
Laporan tahun 2024 mencatat: warga Tokyo mengembalikan uang tunai senilai 4,49 miliar yen ke kantor polisi.
Itu setara dengan 471 miliar rupiah.
Individu biasa menyerahkan barang temuan tanpa tekanan hukum—hanya karena merasa tak berhak.
Di rumah, anak-anak belajar lewat keteladanan. Di sekolah, kejujuran dilatih lewat kebiasaan: mereka membersihkan kelas sendiri.
Di masyarakat, kantor polisi disibukkan bukan oleh kriminalitas, tapi oleh pengembalian barang hilang.
Prinsip haji—rasa malu mengambil yang bukan hak—menjadi kekuatan budaya.
Lebih baik hidup sederhana daripada kehilangan kehormatan diri.