KP2MI Kejar Peluang Penempatan Perawat Lansia atau Caregiver Profesional di Singapura
- Penulis : Abriyanto
- Rabu, 16 April 2025 04:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengejar peluang penempatan perawat lansia atau caregiver profesional di luar negeri termasuk Singapura melalui koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait.
KP2MI melalui pernyataan di Jakarta, Selasa, 15 April 2025, menyatakan bahwa Singapura menjadi proyek percontohan lintas kementerian tersebut.
Hal itu didasarkan pada data yang menunjukkan bahwa dari total 250 ribu warga negara Indonesia yang tinggal di Singapura, sekitar 166 ribu di antaranya merupakan pekerja domestik perempuan. Selain itu, Singapura diperkirakan membutuhkan sekitar 24 ribu tenaga perawat hingga tahun 2030.
“Kami tentunya terbuka untuk kerja sama penempatan pekerja migran di Singapura, khususnya caregiver. Tinggal skema seperti apa yang mau kita jalankan. Ini bisa menjadi pilot project pertama,” kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani.
Wamen Christina menyampaikan bahwa terdapat beberapa skema penempatan yang bisa dikerjasamakan, seperti government to government (g to g) atau government to private (g to p).
"Termasuk apa saja persyaratan dan kompetensi yang harus dipenuhi, sehingga kita bisa mencarikan talent caregiver yang sesuai dengan kebutuhan Singapura," ucapnya.
Baca Juga: Mendeteksi 1.800 Pekerja Migran Ilegal Mudik Lebaran, KP2MI Tetap Beri Pelayanan
Wamen P2MI juga siap berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk pelatihan calon pekerja migran yang hendak diberangkatkan ke Singapura sebagai caregiver.
"Sehingga nanti tenaga kerja yang dikirimkan betul-betul siap untuk bekerja baik di panti werdha maupun di rumah mengurus lansia," ungkap dia.
Penempatan perawat lansia juga sejalan dengan Program Care Economy Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA) yang bertujuan meningkatkan ekonomi, profesi dan standarisasi perempuan Indonesia.
Baca Juga: Menteri P2MI Abdul Kadir Karding: Ada 1,7 Juta Lowongan Pekerjaan di Luar Negeri
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA), Veronica Tan menyampaikan bahwa lewat kerja sama tersebut, kemampuan pekerja migran domestik perempuan bisa meningkat dan akan meningkatkan ekonomi perempuan.
"Jika kita bisa jalankan program g to g dengan pemerintah Singapura lewat pilot project ini, kita akan membuka peluang pekerjaan baru untuk perempuan, tentunya dengan keterampilan yang meningkat, gaji juga akan meningkat," jelasnya.
Terkait pemilihan Singapura, Veronica mengatakan belum ada kerja sama khusus dengan negara tersebut terkait penempatan caregiver dan pekerja domestik khusus pengasuh lansia.
Baca Juga: Wakil Gubernur Rano Karno: Jepang Sediakan 148 Ribu Lowongan Untuk Pekerja Dari Indonesia
"Kebetulan dekat dan banyak pekerja domestik yang unprosedural. Kenapa kita tidak mengangkat ini sebagai peluang, apalagi kebutuhan pekerja domestik Indonesia di sana juga masih banyak dan di Indonesia ada kebutuhan mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi," katanya.***