Agus Harimurti Yudhoyono: Indonesia Harus Jadi Pemersatu Dunia yang Makin Terfragmentasi oleh AS
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 13 April 2025 13:35 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Indonesia harus jadi pemersatu bagi negara-negara dunia yang makin terfragmentasi karena kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Pada saat membuka diskusi panel yang diselenggarakan TYI di Jakarta, Minggu, 13 April 2025, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, dampak kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait dengan kenaikan tarif impor bukan hanya mengguncang sistem perdagangan, melainkan juga berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dunia.
Agus Harimurti Yudhoyono mengemukakan bahwa Asia Pasifik akan menjadi panggung utama dalam dinamika global terkini.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sebut Beri Tugas Berat untuk Agus Harimurti Yudhoyono, Termasuk "Giant Sea Wall"
Ketika kekuatan besar saling mencurigai, lanjut dia, bangsa Indonesia harus membangun kepercayaan. Begitu pula, Ketika dunia mengedepankan kepentingan sempit, Indonesia harus menawarkan kerja sama luas.
"Inilah jalan menuju masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan," kata AHY saat membuka diskusi yang bertajuk Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global.
Ia menyebutkan ada dua kemungkinan yang bisa terjadi setelah adanya kebijakan AS, yakni negara-negara akan tunduk kepada dominasi ekonomi AS, atau negara-negara memilih untuk berhadapan dengan AS dengan menciptakan aliansi-aliansi baru.
Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono: Penerapan FWA Diharapkan Mulai H-7 Lebaran atau 24 Maret 2025
Jika negara-negara memilih untuk berhadapan, dia menilai dunia akan terdorong ke arah fragmentasi blok ekonomi politik baru. Aliansi-aliansi yang baru itu, bisa berkembang menjadi kutub kekuatan yang saling bersaing, tidak hanya perdagangan, tetapi juga pengaruh militer.
"Polarisasi ini bisa memperparah konflik regional yang ada," kata Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu.
Maka dari itu, AHY mengapresiasi dan mendukung langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang mengirim diplomat ke Washington, D.C., Amerika Serikat, untuk berdialog mengenai kebijakan Trump itu, sekaligus membangun komunikasi dengan pemimpin-pemimpin negara di ASEAN.
Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono: "Giant Sea Wall" Tak Boleh Tergesa-gesa Karena Tak Bisa Dianulir
"Ini wajah diplomasi adaptif, diplomasi yang tidak reaktif, tetapi juga tidak pasif," katanya.
Untuk itu, dia mengajak agar Indonesia menjadi jembatan untuk mengubah krisis menjadi peluang. Momentum ini bisa mendorong transformasi ekonomi dengan mempercepat hilirisasi dan digitalisasi hingga mewujudkan ekonomi hijau sekaligus ekonomi terbarukan.
"Ketika ketakutan menyebar, mari kita hadirkan harapan. Dunia tidak hanya butuh pemimpin yang kuat, tetapi juga pemimpin yang bisa menyatukan," kata AHY.
Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono: UU TNI Tidak Akan Bawa Indonesia ke Era Dwifungsi ABRI
Ia lantas mengajak, "Mari kita bergerak bersama, bukan hanya untuk bertahan pada zaman yang terus berubah, melainkan untuk membentuk zaman itu sendiri."
Dalam acara diskusi itu, hadir presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, ekonom senior Chatib Basri, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir, hingga Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung.***